Selular Repeater, Solusi Sinyal Kuat dalam Ruangan Tertutup
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Di dalam ruangan tertutup, terutama ruangan yang dibuat dari metal atau beton bertulang, sinyal Hand Phone (HP) akan sulit masuk. Contohnya –di ITB- di lapangan parkir bawah Salman dan basement LabTek Elektro; beberapa ruangan kelas di LabTek juga mengalami hal yang sama. Selular repeater adalah solusi untuk problem ini. Dan, alat inilah termasuk salah satu hasil nyata EEA 2004; pemenang EEA 2004 untuk kategori telekomunikasi.
Selular repeater dapat dianalogikan dengan amplifier. Tanpa alat ini, sinyal dari BTS yang menabrak dinding ruangan sehingga mengakibatkan sinyal yang masuk ke dalam ruangan lemah, atau bahkan tidak ada. Selular repeater dipasang pada gedung yang memiliki ruangan tertutup. Alat ini akan menangkap sinyal dari BTS, membangkitkan kembali sinyal dari BTS dan memancarkannya kembali ke dalam ruangan/bangunan tersebut.
Sebenarnya, vendor-vendor HP menyediakan selular repeater semacam ini dan diberikan secara gratis. Namun, pemberian ini, umumnya, hanya diperuntukkan bagi mal-mal, pusat-pusat perbelanjaan, dan pusat-pusat massa tertutup lainnya. Tujuannya agar vendor memuaskan pelanggan, menjaga nama baik “sinyal kuat” pada pusat-pusat massa. Namun, bagi beberapa gedung yang bagi vendor dianggap tidak begitu penting posisinya mereka tidak akan menyuplai dengan selular repeater. Contoh yang dekat: ITB. Hal ini yang menjadi concern Eriza (22) dan kawan-kawannya, Ifan Yusuf (23), Arief Susanto (22), Jusuf Hendrakusuma (21), dan Ragil Putro (21). Maka, mereka pun mencoba menciptakan selular repeater khusus untuk 1800 MHz. “Di Indonesia, lebih banyak HP yang menggunakan frekuensi 1800 MHz,” ujar Ragil.
Pembuatan dengan frekuensi tinggi, semacam 1800 MHz, adalah tantangan tersendiri. Dengan keterbatasan komponen dan alat pendukung, Eriza, dkk harus membuat selular repeater yang tingkat ketelitiannya lebih tinggi. “Cari komponennya susah!” ungkap Jusuf. “Misalnya, seharusnya digunakan PCB dengan ukuran (tebalnya) 0,8 (mm) tapi ternyata yang ada adalah PCB 1,2 (mm).” Selain itu, juga mereka tidak mendapatkan duplexer –untuk membagi frekuensi atas (upper) dan bawah (lower), sehingga sinyal lebih bersih. Sebenarnya, masalah ini bisa diatasi dengan memesan di luar negri –via internet. “Tapi, tau sendiri, Indonesia punya predikat yang buruk masalah pemesanan via online,” kata Jusuf. Akhirnya mereka memutuskan untuk hanya mengoptimalkan yang ada. Inilah sebabnya, mereka merasa selular repeater buatan mereka belum optimal.
Namun, selular repeater mereka memiliki kelebihan dibanding selular repeater milik vendor-vendor HP. Umumnya, selular repeater itu spesifik dan unik untuk setiap vendor. Karena mereka bekerja pada tataran fisik, selular repeater mereka dapat berfungsi pada berbagai vendor HP, asalkan menggunakan 1800 MHz.
Banyak gedung-gedung yang tidak disuplai selular repeater oleh vendor HP. Maka, demi membuat para penghuni gedung itu bisa menerima sinyal HP, mereka terpaksa membeli; dan lagi, harus membeli dari berbagai vendor. Selular repeater buatan Eriza, dkk ini adalah solusi yang tepat: murah dan dapat berfungsi pada berbagai vendor HP.
Krisna Murti
Update 22/12/04 06.35 am