Sembako Gelap: Cerminan Kepedulian Mahasiswa TPB
Oleh Neli Syahida
Editor Neli Syahida
SLAP merupakan sebuah aksi yang digagas oleh komunitas mahasiswa TPB 2011, ITB Peduli. Sebanyak dua puluh lebih pejuang dikerahkan ke tiga puluh rumah di RW 07 Taman Hewan untuk mewawancarai warga. Pertanyaan dasar yang diajukan adalah bagaimana kondisi mahasiswa ITB di tahun 1970-an, bagaimana kondisi mahasiswa ITB di tahun-tahun sekarang, dan harapan ke depan untuk mahasiswa ITB. Berikutnya, setelah wawancara selesai, para pejuang ini akan memberikan sembako yang sebelumnya disembunyikan di dalam tas kepada warga yang telah diwawancarai.
Hasil wawancara tersebut akan diwujudkan dalam bentuk esai dan video. Esai akan dipublikasikan melalui facebook untuk jangka pendek. Sedangkan untuk jangka panjang, esai akan dikumpulkan dalam bentuk sebuah buku. Video yang berisi gabungan hasil wawancara akan diupload dan disebarkan melalui internet.
Wujudkan Kepedulian
Aksi SLAP ini pada dasarnya memiliki dua esensi. Yang pertama, kepedulian mahasiswa ITB terhadap kampusnya sendiri. Aksi ini diharapkan dapat menarik opini dan harapan masyarakat untuk ITB, sehingga ITB bisa berkembang lebih baik lagi.
Esensi yang kedua, aksi SLAP ini juga merupakan wujud kepedulian mahasiswa ITB terhadap masyarakat sekitar. "SLAP bukan merupakan tujuan akhir dari komunitas ini. Penarikan opini dan harapan masyarakat terhadap ITB justru merupakan langkah awal dari aksi kami. Harapannya, SLAP bisa menjadi gerbang interaksi mahasiswa 2011 dan seterusnya kepada masyarakat sekitar," tutur Yusuf Bayu, Ketua SLAP (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2011)
Lebih jauh lagi, ada harapan lain yang dituturkan oleh salah satu penggagas SLAP. "Bahkan, sebenarnya kami juga ingin mempelopori dan mendorong mahasiswa tingkat pertama dari universitas lainnya untuk melakukan aksi kepedulian seperti ini," tutur Choirul Rama Saputra (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan 2011).