Seminar Boston Consulting Group: Cetak Konsultan Muda Berjiwa Wirausaha
Oleh Adhitia Gesar Hanafi
Editor Adhitia Gesar Hanafi
Konsultan Tak Harus Berlatar Belakang Bisnis
Pandangan masyarakat bahwa konsultas selalu berlatar belakang lulusan sekolah bisnis, sudah tidak lagi relevan saat ini. Pada dasarnya, untuk menjadi konsultan hanya dibutuhkan tiga hal utama yaitu kemampuan mendengar yang baik, menganalisa sesuatu untuk mencari solusi, dan efisiensi dalam berpikir. Hal-hal mendasar tersebut sebenarnya juga dipelajari oleh mahasiswa/i yang mempunyai latar belakang teknik, psikologi, ataupun fokus keilmuan lainnya. "Keberagaman yang membuat sebuah perusahaan kuat," tutur Reinhardt Matondang, sebagai salah satu pembicara dari BCG yang merupakan lulusan Teknik Penerbangan ITB.
Menjadi konsultan berarti menjadi seseorang yang percaya diri, peka, logis, dan dinamis. Saat dihadapkan pada suatu masalah, seorang konsultan dituntut untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut dengan waktu dan dana yang efisien serta ide-ide solusi yang inovatif dan menguntungkan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak hanya kemampuan berbisnis semata yang dibutuhkan, namun semua softskill dan hardskill adalah tolak ukur penentu keberhasilan.
Wirausaha Sebagai Tema BCG Giving Back 2015
BCG yang merupakan salah satu perusahaan konsultan terbesar di Indonesia mempunyai suatu agenda tetap tahunan sebagai wujud pengabdian untuk membuat suatu perubahan sosial yang positif di Indonesia. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, BCG Giving Back tahun ini mengangkat tema Indonesia Social Enterprise Accelerator (I-SEA). Tujuan dari I-SEA 2015 adalah menyiapkan mahasiswa agar mereka mampu untuk membantu para wirausahawan Indonesia yang sesungguhnya mempunyai banyak ide bisnis yang cemerlang, namun kekurangan tenaga ahli yang paham akan bidang-bidang vital dalam berbisnis seperti periklanan, keuangan, dan sebagainya. I-SEA 2015 turut menjadi perintis pergerakan konsultasi bisnis berbasis wirausaha yang menempatkan mahasiswa/i sebagai motor penggeraknya.
Anggota I-SEA batch 2015 dipilih melalui proses seleksi yang diikuti mahasiswa/i dari perguruan tinggi ternama seperti Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Persyaratan untuk ikut mendaftar antara lain mahasiswa/i tingkat dua atau tiga yang mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) diatas 3,50. Nantinya, delapan orang terpilih akan tergabung dalam satu tim yang akan bekerjasama selama kurang lebih dua bulan. Selama dua bulan tersebut, mereka akan bekerja layaknya konsultan bisnis sesungguhnya. Mereka akan membantu wirausaha-wirausaha terkait untuk melobi dan menarik investor, membuat parameter kerja agar siap berinvestasi, serta membantu wirausaha tersebut dalam rancangan kerja yang berkaitan dengan hal-hal profesional seperti periklanan atau keuangan. Diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan mencetak konsultan-konsultan handal serta wirausahawan-wirausahawan yang akan memajukan ekonomi Indonesia. "Kami ingin memberikan dampak positif sebagai bentuk kepedulian sosial kepada Indonesia," tutup Reinhardt.
oleh: Fatimah Larassaty Putri - IJA 2015