Seminar dan Talkshow "Anti Marketing 2007"

Oleh

Editor

Bandung, itb.ac.id - Dream of Indonesia telah mengadakan “Seminar dan Talkshow Antimarketing 2007” di Aula Timur Kampus ITB pada hari Sabtu (10/3) kemarin. Seminar dan Talkshow tersebut menghadirkan Kafi Kurnia sebagai pembicara dan tiga panelis yakni Hendy Setiono (Kebab Turki Baba Rafi), Henry Indraguna (The Auto Bridal Indonesia), Adang Sudrajat (Ketua HIPMI Bandung) dengan moderator Deni Kaminari (KADIN Bandung). Kafi kurnia sendiri merupakan pakar marketing dari Interbrand, -perusahaan konsultan manajemen merek, yang juga merupakan anak perusahaan Omnicom, AS- di Indonesia.

Kafi Kurnia mengungkapkan bahwa sebenarnya anti marketing ini bukan paham baru dalam dunia usaha. Konsep ini sangat mengutamakan aspek imajinasi dalam memasarkan suatu produk. Kafi mengambil contoh kasus kopi Starbucks, imajinasi telah diterapkan secara menyeluruh oleh Starbucks dalam kopi Black Apron dengan tema “Kopi Kampung”, mulai dari kemasan kopi, iklan, hingga cara penyajianya. Starbucks mempelajari cara pembuatan kopi tersebut dari suatu daerah di pedalaman Sulawesi dan berhasil menjualnya jauh lebih mahal hanya karena imajinasi. Imajinasi merupakan satu langkah penting sebelum mencapai pemberdayaan inovasi di sebuah perusahaan. Mengajarkan imajinasi ke sebuah perusahaan merupakan tantangan yang paling sulit. Imajinasi adalah alat kreatif yang dimiliki oleh otak kita, seperti sebuah proyektor yang menyatukan aneka gambar dan rencana, kemudian membuatnya menjadi film yang hidup.
Intinya konsep anti marketing merupakan sebuah pelengkap bagi konsep marketing itu sendiri, karena dibutuhkan dua buah hal yang berlawanan untuk menciptakan suatu kesetimbangan yang ideal. Jika seorang pengusaha ingin sukses dalam menjalankan bisnis, maka ia mutlak menerapkan konsep marketing dan konsep anti marketing. Kedua konsep tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Banyak cerita sukses tentang seorang pengusaha yang sama sekali tidak mempelajari kedua konsep tersebut secara formal, tetapi berhasil dalam bisnis yang mereka jalankan. Bahkan bisnis kecil-kecilan tersebut kini telah menjelma menjadi sebuah perusahaan besar, seperti yang terjadi pada pengusaha Bob Sadino, pemilik dan pendiri perusahaan Kemang Food, Kem Farms, dan Boga Caturrata Secara tidak disengaja para pengusaha sukses tersebut telah menerapkan konsep marketing dan anti marketing secara simultan, seperti berkepribadian optimis, pantang menyerah, dan memiliki ide yang tak terbatas melalui imajinasi.

Kafi Kurnia mengingatkan bahwa Muhammad Ali pernah mengatakan “Imajinasi mirip dengan sayap yang bisa membawa kita terbang kemanapun”. Tak heran kita selalu terpukau dan terpesona melihat Ali bertinju. Karena mungkin ia-lah petinju yang paling imajinatif. Bukan asal bertinju keras, tapi ia juga mampu bertinju cantik dan cerdas. Tidak heran jika hingga saat ini, hanya Ali yang disebut “The Greatest”.