Seminar Energi Nasional : Mencari Solusi Alternatif Sektor Energi
Oleh Pengirim Lepas
Editor Pengirim Lepas


Seminar menghadirkan empat pembicara, yaitu: Ahmad Daryoko (SP-PLN), Abdullah Sodik (SP-Pertamina), Bagus Endar (Dosen ITB), dan Andang Widi Harto (Dept. Ekonomi Bid. Energi DPP HTI). Tiap pembicara memberi materi faktual mengenai kondisi Energi di Indonesia.
Seminar diawali diberikan oleh Bapak Aryo P. Wibowo selaku perwakilan dari Kantor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Seminar dibagi dalam dua sesi, sesi pertama pembicara memaparkan materi sesuai dengan, sesi dua dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab.
Selama seminar, pembicara memaparkan fakta terkait pengelolaan energi di Indonesia saat ini, yang menurut penilaian mereka "diarahkan" kepada liberalisasi dan privatisasi. Pembicara juga mencoba mengungkap pokok permasalahan energi di negeri ini. Andang Widi Harto, tim ahli bidang Energi DPP Hizbut Tahrir Indonesia, mengutarakan hanya sistem Islam yang dapat menjadi solusi yang akan membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat; beliau juga menjelaskan bagaimana kelak bila Islam digunakan untuk mengatur urusan energi negara.
Diakhir acara, pembicara dan peserta sepakat masalah utama pengelolaan energi Indonesia karena tidak ada visi -ideologi- yang jelas dan tegas dari para pemimpin negeri.
Seminar diawali diberikan oleh Bapak Aryo P. Wibowo selaku perwakilan dari Kantor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Seminar dibagi dalam dua sesi, sesi pertama pembicara memaparkan materi sesuai dengan, sesi dua dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab.
Selama seminar, pembicara memaparkan fakta terkait pengelolaan energi di Indonesia saat ini, yang menurut penilaian mereka "diarahkan" kepada liberalisasi dan privatisasi. Pembicara juga mencoba mengungkap pokok permasalahan energi di negeri ini. Andang Widi Harto, tim ahli bidang Energi DPP Hizbut Tahrir Indonesia, mengutarakan hanya sistem Islam yang dapat menjadi solusi yang akan membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat; beliau juga menjelaskan bagaimana kelak bila Islam digunakan untuk mengatur urusan energi negara.
Diakhir acara, pembicara dan peserta sepakat masalah utama pengelolaan energi Indonesia karena tidak ada visi -ideologi- yang jelas dan tegas dari para pemimpin negeri.