Seminar Enterpreneurs Forum, New Enterprise: Managing and Financing
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Hari Kamis (16/12) lalu, diadakan seminar menarik bertemakan kewirausahaan. Seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Inkubator Bisnis (PIB) ITB dan Lembaga Pengembangan dan Kesejahteraan Mahasiswa (LPKM) ITB ini, difokuskan pada masalah awal pendirian sebuah perusahaan; bagaimana mengatur manajemen dan keuangan perusahaan baru. Seminar yang diadakan di Aula Timur ITB, ini dirancang untuk memberikan wawasan tentang aspek managerial dan fnancing bagi para peserta dan dirancang untuk kalangan para pelaku dan calon pelaku usaha baru.
Seminar ini dibagi dalam dua sesi besar. Sesi pertama mengarah pada aspek manajemen, dipandu oleh Bapak Ir. Rama Royani (Dirut PT Limawira Wisesa). Tiga pembicara dalam sesi ini adalah Fadil Fuad Basymeleh (Zahir Accounting), Syauki (PT Siskem Aneka Indonesia), Ir. Akhmad Bafagih (PT Elda Sarana Informatika). Ketiga pembicara menceritakan pengalamannya masing-masing dalam merintis usaha baru.
Keunikan pembicara tampak dalam sharing pengalamannya. Misalnya, Bapak Fadil banyak mengutamakan etika dan moral dalam bisnisnya. Beliau banyak memberi pesan moral yang berbasis agama namun diramu dengan baik dalam nasehat-nasehat manajemen bisnis. “Kalau anda mau memancing hiu, harus pakai tengiri (sebagai umpan –red.). Untuk dapat tengiri, harus pakai umpan tongkol. Untuk dapat tongkol, harus pakai umpan teri,” kata Bapak Fadil. “Tentukan visi bisnis Anda. Kalau bingung, pada daftar 50 cita-cita bisnis Anda, tulislah Sorga. Pasti Anda akan dapat mengisi 49 daftar bisnis Anda dengan mudah: membantu karyawan, membimbing UKM, mendirikan Pesantren, dsb” ungkap Bapak Fadil. Sementara itu, Bapak Syauki banyak mengulas mengenai sistem. “Kalau Anda cari mitra, harus cari mitra yang punya strong point. Aturannya harus jelas! Maksudnya, kontrak. Jangan cuman omong,” ujar Bapak Syauki.
Diskusi interaktif di akhir sesi pertama ini banyak didominasi mengenai pertanyaan tentang manajemen bisnis baru, mencari mitra usaha yang tepat, serta sumber modal awal usaha.
Sesi kedua –mengenai strategi pembiayaan bagi usaha kecil menengah dan mikro dan start-up enterprise- dimulai setelah rehat makan siang. Kali ini Sigit Purwanto, S.T., M.T. (Ka.Div. Permodalan PIB ITB) menjadi moderator. Empat pembicara pada sesi ini adalah Abdul Chamid (Dirut Sarana Jabar Ventura), Muhammad Haryoko (Direktur PT Bank Syariah Mandiri), Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat (Kepala PIB – ITB), dan Uce K. Suganda (Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Jawa Barat).
Hal menarik pada sesi kedua ini adalah mengenai perbankan dan ekonomi Syariah. Presentasi dari Bapak Uce dan Bapak Haryoko memang menarik perhatian para peserta sehingga pada sesi diskusi di akhir sesi dua, pertanyaan para peserta banyak didominasi oleh pertanyaan mengenai perbankan dan ekonomi syariah. Bapak Suhono banyak memberikan materi mengenai proses bimbingan PIB ITB pada para enterpreneur muda serta bagaimana PIB membantu sistem pendanaan bagi para start-up company. Presentasi beliau menarik hingga muncul pertanyaan apa PIB ITB hanya diperuntukkan bagi lulusan ITB. Bapak Suhono menjawab bahwa PIB ITB ingin merangkul dan membantu sebanyak-banyaknya usahawan muda, namun memang kemampuan PIB ITB masih terbatas. Bapak Abdul Chamid memberikan presentasi mengenai pembiayaan usaha melalui perusahaan-perusahaan modal ventura. Muncul pula usulan dari peserta, untuk diadakannya workshop tentang pelatihan financing pada usaha kecil. Inti dari sesi dua ini bahwa dalam tiap usaha pembiayaan terhadap suatu start-up company, terdapat mekanismenya masing-masing. Bisa saja pembiayaan itu berasal dari pribadi, teman, saudara ataupun dari lembaga baik bank, maupun non-bank. Namun, untuk dapat dibiayai oleh lembaga, terlebih dahulu, umumnya, Anda harus punya kredibilitas yang baik.
Seminar ini ditutup oleh sekretaris LPKM, Bapak Aryo Prowoto Wibowo.