Seminar Lanjutan MGB, Media dalam Pendidikan Masyarakat

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Sebagai kelanjutan dari seminar yang pernah diadakan sebulan sebelumnya, Majelis Guru Besar ITB menggelar seminar mengenai media. Seminar kali ini berlangsung selama dua hari, 28-29 April 2006. Seminar bertajuk “Peran Media dalam Pendidikan Masyarakat dan Perubahan Sosial” ini diadakan di gedung BPI-ITB. Seminar ini membuka wacana bagi peserta mengenai pentingnya media dalam pendidikan masyarakat. Peran media pun dilihat dari sisi perubahan sosial dalam masyarakat Indonesia. Seminar hari pertama menghadirkan Goeswin Agoes dan Sahari Besari sebagai moderator. Para pembicara yang hadir yaitu Alwi Dahlan, Soerjadi Soedirdja, Sudjana Sapiie, Imam Buchori Zaenuddin, Frans Mardi Hartanto. Sementara itu, seminar hari kedua dimoderatori oleh ketua MGB, Asis H. Djajadiningrat dan M.T. Zen. Para pembicaranya antara lain Toeti Adhitama, Jay Subiakto, Mochtar Buchori, Budyono Kartohadiprodjo, dan Gede Raka. Para undangan tidak hanya berasal dari akademisi ITB saja, tapi juga para guru sekolah dan alumni ITB. Seminar ini lebih banyak mengupas mengenai paradigma media dalam sosial kemasyarakatan Indonesia. Media dapat menjadi sarana paling ampuh dalam pembentukan apresiasi masyarakat. Sayangnya, media saat ini masih berlaku salah karena lebih mementingkan keuntungan bukan penerangan pada masyarakat. Jay Subiakto mengatakan, “ Peran media sangat besar dalam pembodohan bangsa.” Media kita saat ini lebih memilih acara yang mendatangkan iklan daripada acara yang edukatif. “Media sangat bergantung pada iklan, jadi seringkali jauh dari idealisme,” papar Toeti Adhitama, pemimpin utama Media Indonesia. Seminar ini juga mengupas pentingnya sekarang untuk menggalakkan dialog kultur, kebanggaan terhadap bangsa sendiri dan bijak dalam memilih acara yang tersaji dalam media massa. Kesadaran akan pentingnya media dalam perubahan sosial dan paradigma masyarakat juga harus digalakkan. Bila kesadaran ini terbentuk, tidak mustahil bila media kita suatu saat berubah perwajahan menjadi media yang tak semata menghibur tapi juga edukatif. (imoth)