Seminar “Managing Business Risk”
Oleh asni jatiningasih
Editor asni jatiningasih
Bandung, itb.ac.id - Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB hari Sabtu (17/11) dalam rangka Insurance Day 2007 mengadakan seminar bertajuk “Managing Business Risk”. Seminar diadakan di GKU Timur ITB dengan menghadirkan tiga pembicara utama, yaitu Sri hadiah Watie,B.Sc, SH dari Asosiasi Broker Asuransi/Reasuransi Indonesia (AAIK), Daniel Tan dari EVP Multi Channel Distribution Wana Artha Life, dan Ir.Munir Sjamsoeddin, MBA, dari AAIK- ketua STIMRA. Seminar ini dihadiri sekitar duaratus orang peserta baik mahasiswa dan umum.
Sesi pertama diisi oleh Sri hadiah Watie dengan judul “Pengenalan Asuransi dan Peluang Karir di Bidang Asuransi”. Sri menjelaskan risiko sebagai suatu ketidakpastian akan terjadinya peristiwa di masa yang akan datang, dan jika peristiwa tersebut terjadi, dapat menimbulkan kerugian. Komponen-komponen risiko diantaranya sumber, ancaman, perubahan, dan akibat.Ada beberapa manfaat jika risiko dikelola, yaitu memberikan rasa aman dan nyaman, mencegah pengeluaran tambahan, dan mempengaruhi kredibilitas. Risiko dapat diatasi dengan dua cara, yaitu controlling ‘pengendalian’ dengan menghapus dan mengurangi dan financing ‘pembiayaan’ dengan asuransi. Asuransi merupakan metode yang tepat untuk menangani risiko karena ditangani ahli manajemen risiko. Peluang karir di bidang asuransi sangat luas, para professional dari berbagai disiplin ilmu dapat berkarir di bidang ini.
Sesi kedua dengan judul “Maximum Impact” dibawakan oleh Daniel Tan. Daniel mengajak peserta untuk melihat peluang dibalik risiko. Ia juga menambahkan bahwa maximum impact memerlukan kreativitas, talent, dan purpose ’tujuan’.
Sesi terakhir dibawakan oleh Munir Sjamsoeddin dengan judul “Managing Business Risks”. Ia memaparkan risk management sebagai proses membuat atau mengimplementasikan keputusan yang akan meminimalisasi kerugian dari kecelakaan atau kerugian bisnis. Elemen-elemen dari risk management process diantaranya menentukan konteks, mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko, mengevaluasi risiko, dan memperlakukan risiko. Dengan risk management, keberanian, harapan, dan kemampuan akan dapat diseimbangkan. Munir juga mengatakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki risk management. “guts feel” menurut Munir adalah risk management, namun risk management yang primitive. Sedangkan risk management yang sistematis dimiliki oleh professional.
Sebagai penutup acara diadakan sesi tanya jawab dan pengumuman penanya terbaik serta penyerahan kenang-kenangan kepada para pembicara.