Sesi Berbagi KM-ITB: Tingkatkan Pemahaman Akan Seni dan Budaya

Oleh Adhitia Gesar Hanafi

Editor Adhitia Gesar Hanafi

BANDUNG, itb.ac.id - Pemahaman yang baik akan seni dan budaya, dinilai merupakan hal yang penting oleh kementrian seni dan budaya, kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB). Atas dasar tersebut, deputi strategi dan konten sebagai bagian dari kementrian seni dan budaya KM ITB, selenggarakan sesi berbagi pertama pada Jumat, (18/09/2015), di Amphitheater GKU Barat ITB. Bermodalkan tema "Pemahaman Seni dan Budaya Dalam Keseharian", sesi berbagi pertama berhasil menarik atensi tidak hanya mahasiswa ITB dari berbagai program studi, tetapi juga berhasil mendatangkan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Widyatama Bandung.

Tatanan lampu helium bernuansa kuning tenang, lilin-lilin yang dipasang mengelilingi panggung, serta hiasan susunan bambu dibelakang kursi pemateri, menjadi  suguhan yang langsung menarik perhatiap setiap peserta yang hadir. Panitia acara berbalut batik dan ikat kepala, memberikan sebuah lembar pre-test kepada para peserta yang hadir, untuk menggali pemahaman awal akan seni dan budaya dari para peserta sebelum memperoleh materi. Diawali sekitar pukul 19.00 WIB, acara dibuka dengan pertunjukan dari unit rebana ITB, dan dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai seni dan budaya oleh Dr. Yan Yan Sunarya, M.Sn yang dikenal sebagai salah satu dosen eksentrik Program Studi Kriya ITB.

Dalam paparanya, Yan Yan menekankan bahwa budaya adalah sebuah tradisi baik yang dilakukan secara terus menerus. Berbagai contoh dan realitas yang terjadi, Yan yan contohkan dengan penuh ekspresif, dan sontak memancing gelak tawa setiap peserta yang hadir. Dengan metode penyampaian yang santai namun langsung mengena pada inti masalah, Yan Yan menyayangkan fenomena penjajahan budaya yang terjadi pada Bangsa Indonesia saat ini. Menurutnya, budaya tidak hanya harus indah, tetapi harus memiliki nilai etika. Kepada para peserta yang hadir, Yan Yan menitipkan hal-hal yang harus dimiliki generasi muda saat ini yaitu, konektifitas, kearifan lokal, kreatifitas, dan kolaborasi.

Sebagai penanggung jawab sekaligus ketua deputi strategi dan konten, Candra Adiwiguna (Teknik Tenaga Listrik 2012), berharap bahwa dengan adanya sesi berbagi pertama, peserta yang hadir dapat paham akan perbedaan seni dan budaya, serta mengerti akan esensi dari budaya itu sendiri, sehingga nantinya dapat menyikapi dan melestarikan budaya tersebut. Mengenai rencana kedepanya, kementrian seni dan budaya KM ITB, akan melakukan sesi berbagi kedua dengan mengundang berbagai komunitas sebagai pematerinya, untuk membahas permasalahan-permasalahan kebudayaan di Indonesia.

 

Sekilas tentang Dr. Yan Yan Sunarya, M.Sn., Sebagai Figur Eksentrik Dunia Pendidikan ITB, dapat dilihat melalui: http://www.itb.ac.id/news/4770.xhtml