Siap Siaga Bencana, ITB Laksanakan Simulasi Evakuasi Kebakaran

Oleh Zoealya Nabilla Zafra

Editor Zoealya Nabilla Zafra


BANDUNG, itb.ac.id – Kebakaran merupakan salah satu jenis bencana buatan manusia yang paling sering terjadi di Indonesia. Disebabkan karena kelalaian-kelalaian kecil seperti tidak mematikan rokok dengan benar, penggunaan arus listrik yang melebihi kapasitas sehingga menyebabkan arus pendek listrik, tidak berhati-hati dalam penggunaan bahan kimia berbahaya mudah terbakar, dll., kebakaran merupakan kecelakaan manusia yang seharusnya dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mudah. Tanggap dengan hal ini, ITB mengadakan kegiatan simulasi evakuasi kebakaran yang terfokus di daerah Labtek V, ITB pada Senin (23/10/17), pukul 13.30 WIB, yang diikuti oleh seluruh civitas akademika dan tamu ITB yang berada di kawasan Labtek V.

Tepat pada 13.32 WIB, simulasi evakuasi kebakaran dimulai dengan dibunyikannya sirine. Simulasi kebakaran pun dilakukan dengan membakar kertas-kertas sisa sehingga terbentuk api, menurut Septian, petugas keamanan kawasan Labtek V dan GKU Barat.

Api dipadamkan menggunakan semburan air otomatis yang spesifik menargetkan sumber api. Selain itu, petugas K3L kawasan Labtek V juga menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) jenis AFF Foam untuk menyimulasikan asap sekaligus berlatih dalam menggunakan APAR.

Selang dua menit setelah sirine pemicu berbunyi, peserta simulasi mulai meninggalkan area Labtek V dengan teratur dan bergegas berkumpul di assembly point terdekat, yang berlokasi di sebelah selatan Labtek V dan CC Barat. Disana, petugas K3L Gedung Labtek V memberikan arahan mengenai keberlanjutan evakuasi. Pada simulasi kali ini, peserta diberitahukan bahwa hari tersebut merupakan simulasi bencana kebakaran.

Gambar 1 Peserta simulasi mulai menuruni tangga dan berjalan menuju assembly point terdekat

Gambar 2 Peserta simulasi berkumpul di assembly point

Narasumber menyatakan bahwa akhir-akhir ini simulasi bencana sering dilaksanakan di ITB. Tidak hanya di kawasan Labtek V, namun juga di daerah-daerah ITB lainnya. “Bergantian setiap gedung,” jelasnya.

Selain itu, narasumber juga menyampaikan bahwa tidak ada jadwal dalam simulasi bencana. “Dari Kepala K3L-nya sendiri yang menugasi kami untuk melakukan simulasi,” ujarnya.

Simulasi selesai pada pukul 13.50 WIB dan kegiatan dilanjutkan seperti biasanya.

Tujuan diadakannya simulasi bencana ini adalah untuk mengantisipasi apabila terjadi kebakaran di ITB. Harapannya, para civitas akademika dan tamu ITB menjadi tanggap dalam keselamatan kerja.

 

Sumber gambar: dokumentasi penulis