Sidang Doktor ITB: Agus Budiyono
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
BANDUNG, itb.itb.ac.id - Sabtu (19/1) lalu, bertempat di Ruang Seminar Annex lantai tiga Kompleks Rektorat ITB, mahasiswa program S3 prodi Teknik Penerbangan, Agus Budiyono mempertahankan desertasinya untuk memperoleh gelar doktor. Desertasi bertajuk "Pendekatan First Principle Guna Pemodelan dan Kendali Wahana Udara Tidak Berawak Berbasis Sayap Putar," ini mengembangkan model dinamoik helikopter berskala kecil (tanpa awak) dengan kompleksitas minimum yang berbeda dengan helikopter berskala penuh.
Helikopter skala kecil memiliki sensitifitas yang lebih tinggi terhadap masukan kendali maupun gangguan serta dinamika yang lebih rumit dibandingkan wahana udara tak berawak (UAV, unmanned aerial vehicles) konvensional pada umumnya. Tantangan dalam mengembangkan metodologi kendali berbasis model untuk UAV sayap putar adalah memperoleh model yang secara akurat mampu mewakili dinamika wahana yang mendasar. Penelitian Agus menggunakan pendekatan berbasis fisik yang dikembangkan mengurangi kebutuhan uji terbang yang mahal dan berisiko. Selanjutnya, penurunan model secara matematik memungkinkan analisis yang menyeluruh dari pengaruh relatif variabel keadaan dari masukan terhadap komponen gaya dan momen dari wahana.
Desertasinya mengembangkan dua model linear yang masing-masing mewakili kondisi mengapung (hover) dan terbang maju. Selain itu, pendekatan baru melalui Coefficient Diagram Method (CDM) berbasis aljabar diusulkan sebagai kandidat perancangan kendali. Dengan metode ini, suatu diagram koefisien yang khusus digunakan sebagai kriteria dari perancangan yang bagus. sistem kendali yang dibangun Agus menunjukkan kekokohan terhadap gangguan dan ketidakpastian model.
Agus adalah salah satu staf pengajar Teknik Penerbangan ITB semenjak September 2003 lalu. Alumni program sarjana Teknik Penerbangan ITB tahun 1992 ini selanjutnya meraih dua gelar di bidang yang sama dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cambridge, AS. Tahun 1998 Agus meraih gelar Master of Science in Aeronautics and Astronautics; tahun 2000 dia meraih gelar insinyur bidang penerbangan dan angkasa (EAA, Engineer in aeronautics and Astronautics).