Sinergi Orang Tua Mewujudkan Mahasiswa yang Berprestasi
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Ikatan Orang tua Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (IOM-ITB) menggelar Penerimaan Anggota Baru Ikatan Orang Tua Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (PAB IOM-ITB), Jumat (26/7/2024). Acara yang digelar di Auditorium IPTEKS Campus Center Timur, ITB Kampus Ganesha, tersebut digelar seiring dengan penerimaan mahasiswa baru ITB angkatan 2024. Acara ini bertujuan menyambut para orang tua dari mahasiswa baru sebagai anggota baru IOM-ITB, serta memperkenalkan peran penting orang tua sebagai pendukung pendidikan mahasiswa di ITB.
Ketua Pelaksana PAB IOM ITB 2024, Apt. Yoni Dyah Lupiati, S.Si., CHerbs., membuka acara dengan ucapan syukur atas kelancaran acara dan mengucapkan selamat kepada para orang tua mahasiswa baru. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya silaturahmi dan kerja sama antara orang tua untuk mendukung pendidikan mahasiswa ITB.
“Keterlibatan orang tua dalam kelancaran pendidikan mahasiswa adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan. Orang tua perlu mengetahui batasan dan cara untuk mendampingi putra-putrinya dalam penuntasan akademik di ITB. Di sisi lain, masih banyaknya mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial dalam menempuh pendidikan di ITB menjadi kepedulian utama dari kami Ikatan Orang Tua Mahasiswa ITB (IOM-ITB), diperlukannya kerja sama sesama orang tua untuk mendukung mahasiswa yang memiliki keterbatasan dalam pembayaran pendidikan tinggi. Kita juga perlu melakukan pendampingan kepada para mahasiswa tersebut,” ujarnya.
Dalam acara tersebut juga diadakan talkshow bertajuk “Berbagi Peran dan Sinergi antara ITB dan Orang Tua” yang menghadirkan Direktur Direktorat Kemahasiswaan ITB, Ketua Umum IOM-ITB 2024-2027, dan perwakilan Alumni Beswan IOM-ITB sebagai pembicara. Talkshow ini menekankan pentingnya peran institusi dan setiap orang tua dalam mendukung pendidikan anak di perguruan tinggi
Ketua Umum IOM-ITB 2024-2027, Hendro Setyanto, M.Si., memulai sesi dengan menjelaskan peran IOM yang sudah berdiri sejak tahun 1974. Menurutnya, IOM-ITB adalah salah satu organisasi orang tua mahasiswa tertua di Indonesia yang memiliki misi untuk membantu mahasiswa yang membutuhkan, terutama dalam hal pembiayaan pendidikan.
“Kita punya misi dan punya visi terkait IOM itu sederhana. Kita bagian dari orang tua mahasiswa yang ingin membantu anak-anak yang membutuhkan, yang membutuhkan bantuan finansial terutama. Jadi, kalau mahasiswa itu mengalami kendala finansial, kita ingin bisa membantu,” ujarnya.
Beliau menjelaskan bahwa IOM tidak hanya fokus pada bantuan finansial, tetapi juga memberikan konseling psikologis kepada mahasiswa yang mengalami tekanan akademik. Kadang mahasiswa merasa tidak percaya diri dan stres karena tuntutan akademik yang tinggi. Menurutnya, peran IOM untuk memberikan dukungan psikologis sangat diperlukan agar dapat kembali fokus dan berprestasi.
Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB, sekaligus perwakilan Alumni Beswan IOM-ITB, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., menekankan pentingnya dukungan orang tua dalam menghadapi tantangan akademik di ITB, serta bagaimana integritas dan kemandirian menjadi kunci sukses mahasiswa di masa depan.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan ITB, D. Arch. Gregorius Prasetyo Adhitama, S.Sn., M.Sn., mengatakan pentingnya memberikan kepercayaan kepada mahasiswa untuk mandiri. Menurutnya, pendidikan di ITB tidak hanya berfokus pada pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada pengembangan sikap dan karakter. Mahasiswa ITB dilatih untuk menjadi pejuang dan pelopor. Untuk mencapai hal ini, mereka harus diberi ruang untuk mandiri dan belajar menghadapi tantangan sendiri.
Orang tua perlu untuk memahami batasan dalam mendampingi anak-anak dalam menempuh perguruan tinggi. Orang tua harus memberikan dukungan, tetapi tidak boleh sampai mengganggu proses kemandirian anak.
Acara ini dilanjutkan dengan simbolisasi penerimaan anggota baru IOM 2024, yang dilakukan oleh Ketua Umum IOM-ITB, Direktur Dirketorat Kemahasiswaan ITB, dan perwakilan orang tua mahasiswa baru.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)