Startup Tenant LPIK ITB "Jaramba" Wakili Indonesia di ASEAN ICT Awards 2023

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Foto: LPIK ITB

BANDUNG, itb.ac.id--Sebanyak 18 karya digital di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mendapatkan penghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI, salah satunya aplikasi Jaramba, dalam kompetisi Indonesia Entrepreneur TIK (IdenTIK) 2022.

Ke-18 karya terpilih tersebut terdiri dari enam kategori IdenTIK, yaitu Startup Company, Private Sector, Public Sector, Corporate Social Responsibility (CSR), Research and Development (RnD), dan Inovasi Teknologi Konten Digital.

Jaramba adalah startup hasil tenant LPIK ITB yang bergerak pada teknologi transportasi untuk membantu masyarakat bepergian dengan lebih mudah, aman, dan nyaman menggunakan transportasi umum yang terintegrasi dengan pembayaran digital.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto menyatakan, IdenTIK adalah strategi pengembangan Ekosistem Digital Indonesia. Melalui kompetisi tahunan tersebut, pihaknya menggali potensi produk TIK karya anak bangsa agar mampu bersaing di tingkat dunia.

Diungkapkan Boni, sapaan akrab Bonifasius, Indonesia memiliki ekosistem perusahaan rintisan yang memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan solusi dari permasalahan bangsa yang sangat dinamis.

“Ini dibuktikan dengan banyaknya karya TIK yang bermunculan dan sukses mendapatkan pembiayaan dari investor baik dari dalam maupun luar negeri," ujar Boni dalam acara Penganugerahan IdenTIK 2022 di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Kamis (10/11).

Menurut The Global Startup Ecosystem Report 2022 yang dilakukan Startup Genome, Jakarta telah memproduksi 7 startup tingkat unicorn selama 10 tahun terakhir hingga 2021. Bahkan laporan Startup Ranking mencatatkan Indonesia di peringkat 10 besar negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yaitu 2.437.

"IdenTIK diharapkan dapat membentuk karya TIK yang mampu memberikan solusi sekaligus mendorong sektor ekonomi digital Indonesia agar berdaya saing di tingkat regional ASEAN maupun global,” ungkapnya.

Sebelumnya, 18 karya terpilih tersebut telah melalui proses kurasi dari para dewan juri yang kompeten di bidang TIK. Pada kompetisi IdenTIK 2022, total pendaftar mencapai adalah 190 karya

Ketua Dewan Juri IdenTIK, Prof. Eko K. Budiardjo menyampaikan, Indonesia merupakan negeri dengan karakter dan identitas unik karena keberagamannya. Keberagaman tersebut melahirkan karya-karya unik hasil kreativitas anak bangsa yang perlu diwadahi.

“IdenTIK hadir sebagai wadah untuk karya-karya TIK agar dapat digali potensinya untuk tampil di mata dunia," papar Eko.

Berdasarkan hasil kurasi, 18 karya pemenang peraih peringkat tiga besar pada masing-masing kategori akan memperoleh pembinaan serta pelatihan untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi regional ASEAN ICT Awards (AICTA) di tahun 2023. "Seluruh 18 karya terpilih akan mewakili Indonesia di ASEAN ICT Awards. Diharapkan dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” ujarnya.

Selain mendapat pembinaan dari Dewan Juri, pemenang IdenTIK 2022 akan menerima uang pembinaan dengan total nilai 30 juta rupiah (terkecuali kategori Public Sector), free credits dari Xendit, kesempatan mengikuti tahapan program Startup Studio Indonesia dan tahapan incubation program 1000 startup digital, serta credit senilai USD10.000 hingga USD25.000 dari Amazon Web Services (AWS) bagi yang melanjutkan mengikuti program hub.id.

Sumber: LPIK ITB