Mahasiswa ITB Wakili Indonesia Dalam UNESCO Asian Youth Forum 2011
Oleh Amelia Rahma Faustina
Editor Amelia Rahma Faustina
BANDUNG, itb.ac.id - Salah satu mahasiswa ITB, Besty Berliana (Arsitektur 2008), terpilih menjadi salah satu dari dua wakil Indonesia untuk mengikuti 5th UNESCO Asian Youth Forum yang diadakan di Incheon, Korea Selatan. Acara tahunan tersebut menghimpun pemuda pemudi dari seluruh Asia untuk membahas tema tertentu. Tema yang diangkat tahun ini adalah "Challenges of Asian Youth: Identity, Voices, Change, and Future" yang bertujuan untuk mengkaji isu-isu yang sedang berkembang di kawasan Asia dari sisi pemuda dan mendorong inisiatif peran pemuda di dalam masyarakat sebagai solusi isu yang terkait.
Dalam acara tersebut, peserta yang berasal dari 24 negara di Asia terbagi dalam beberapa working group discussion, untuk mengikuti empat forum yang diadakan, yaitu Youth Identity in Asia, Voices of Asian Youth (diskusi mengenai alternatif solusi yang bisa ditawarkan pemuda sebagai solusi masalah), Asian Youth Pursuing Change (pilihan-pilihan yang mungkin untuk dipilih pemuda yang mau dan mampu untuk menangkap berbagai kesempatan yang ada), dan Future of Asian Youth (keberlanjutan proyek awal yang dapat dikerjakan selama satu tahun oleh pemuda-pemudi di negara masing- masing setelah forum selesai).
Pengalaman yang Menginspirasi
Untuk dapat mengikuti forum pemuda se-Asia ini, salah satu mahasiswi Arsitektur angkatan 2008 termuda itu menjalani proses seleksi yang ketat. Setelah memasukkan esai yang membahas mengenai tantangan pemuda dalam perspektif warga negara Indonesia ke UNESCO Indonesia, lalu peserta terpilih dipanggil untuk wawancara. Lalu, bersama dengan wakil dari UI, Besty lolos untuk mewakili Indonesia dalam acara tersebut.
"Disana saya bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara. Meskipun rentang umur peserta lumayan besar yaitu 18-35 tahun dan memiliki profesi yang berbeda-beda seperti pelajar, diplomat, karyawan, dan lain-lain, tetapi semuanya memiliki latar belakang yang sama, yaitu aktif dalam organisasi yang bergerak untuk kepemudaan dan pengembangan masyarakat," ujar Besty. Mahasiswi kelahiran 1992 tersebut sendiri aktif berorganisasi dalam Inkubasi Ide dan Inovasi Mahasiswa (I3M) ITB, lembaga mahasiswa yang memfasilitasi komponen masyarakat untuk mendukung pengungkapan ide dan penciptaan inovasi guna pembangunan model masyarakat yang dinamis.
"Saya menjadi lebih terinspirasi lagi untuk dapat berkontribusi di masyarakat. Bagaimana cara kita, orang muda, terhubung dengan permasalahan-permasalahan di luar sana, berusaha mencari solusi yang bisa kita lakukan dengan kapasitas kita, kemudian bisa menyampaikan ke pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya," kata Besty. "Untuk ke depannya saya bersama teman-teman dari Filipina, Laos, Kamboja, Jepang, Korea, dan Thailand berencana membuat forum sebagai follow up dari forum tahun ini," tambahnya.
Sumber foto: Dok. Pribadi
Pengalaman yang Menginspirasi
Untuk dapat mengikuti forum pemuda se-Asia ini, salah satu mahasiswi Arsitektur angkatan 2008 termuda itu menjalani proses seleksi yang ketat. Setelah memasukkan esai yang membahas mengenai tantangan pemuda dalam perspektif warga negara Indonesia ke UNESCO Indonesia, lalu peserta terpilih dipanggil untuk wawancara. Lalu, bersama dengan wakil dari UI, Besty lolos untuk mewakili Indonesia dalam acara tersebut.
"Disana saya bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara. Meskipun rentang umur peserta lumayan besar yaitu 18-35 tahun dan memiliki profesi yang berbeda-beda seperti pelajar, diplomat, karyawan, dan lain-lain, tetapi semuanya memiliki latar belakang yang sama, yaitu aktif dalam organisasi yang bergerak untuk kepemudaan dan pengembangan masyarakat," ujar Besty. Mahasiswi kelahiran 1992 tersebut sendiri aktif berorganisasi dalam Inkubasi Ide dan Inovasi Mahasiswa (I3M) ITB, lembaga mahasiswa yang memfasilitasi komponen masyarakat untuk mendukung pengungkapan ide dan penciptaan inovasi guna pembangunan model masyarakat yang dinamis.
"Saya menjadi lebih terinspirasi lagi untuk dapat berkontribusi di masyarakat. Bagaimana cara kita, orang muda, terhubung dengan permasalahan-permasalahan di luar sana, berusaha mencari solusi yang bisa kita lakukan dengan kapasitas kita, kemudian bisa menyampaikan ke pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya," kata Besty. "Untuk ke depannya saya bersama teman-teman dari Filipina, Laos, Kamboja, Jepang, Korea, dan Thailand berencana membuat forum sebagai follow up dari forum tahun ini," tambahnya.
Sumber foto: Dok. Pribadi