Studium Generale KU 4078: Membangun Masa Depan Transportasi Modern Indonesia Lewat Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id-Kuliah umum Studium Generale KU-4078 dengan tajuk “Membangun masa depan transportasi modern Indonesia” dilaksanakan pada Rabu, 26 Januari 2022 09.00-10.45 WIB secara daring. Pada perkuliahan ini mengundang pembicara tamu yaitu Allan Tandiono yang membahas mengenai pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung.

Allan Tandiono merupakan Direktur Manajemen Proyek dan Pengembangan Bisnis PT KCIC. Pada pembahasannya, ia menjelaskan bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah sebuah transportasi massal modern yang akan menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Proyek ini pertama kali diinisiasi pada tahun 2016 dan direncanakan akan selesai pada tahun 2022 untuk diuji coba serta dikomersialkan pada tahun 2023 mendatang.

Proyek Kereta Cepat ini dibangun guna untuk menguhubungkan Jakarta dan Bandung dengan jarak tempuh sepanjang 142,3 km. Jarak ini lebih panjang dibandingkan dengan pembangunan MRT di Jakarta dengan kondisi jalanan yang lebih kompleks. Dalam pembangunan kereta cepat, Indonesia bekerja sama dengan BUMN China. BUMN China ikut terlibat serta berinvestasi dalam proyek ini guna untuk menyukseskan pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung.

“Kecepatan dari kereta ini dirancang dapat mencapai hingga 350 km/jam, dengan jumlah penumpang sebanyak 601 penumpang dengan waktu tempuh sekitar 36-45 menit,” ujarnya.

Allan mengatakan, desain eksterior dari kereta ini terinspirasi dari Fauna Indonesia yaitu Komodo sehingga diharapkan kereta ini dapat menampilkan nuansa Indonesia. Selain itu, interior dari kursi kereta pun berpola batik mega mendung yang merupakan batik khas Jawa Barat. Progres proyek hingga saat ini sudah mencapai 79,9 persen. Pada proyek ini menggunakan teknologi TBM (yunnel boring machine) guna untuk memastikan settlement di atas tunnel aman dan tidak mengganggu tol yang berada di atas tunnel. Untuk harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan sekitar Rp250.000-Rp300.000.

Proses transfer ilmu dari proyek ini tetap berjalan antara pihak China dan Indonesia. Hal ini dilakukan agar di masa yang akan datang, Indonesia dapat mandiri dalam pembangunan kereta cepat. Penyerahan Slab Track Facility dari Sinohydro ke WIKA Beton selaku kontraktor lokal dilaksanakan pada tanggal 21 juni 2021 saat progres pekerjaan produksi telah selesai 51 persen.

Sinohydro BUMN kontraktor China memberikan pelatihan dan semua fasilitas beserta teknologi pembuatan slabtrack ke WIKA untuk dioperasikan. WIKA membentuk tim transfer technology dari Sinohydro khususnya untuk pekerjaan konstruksi tunnel dan box grider serta terjun langsung ke pekerjaan tunnel #1 dan casting yard #1.

KCIC juga melakukan beberapa relokasi terhadap beberapa sekolah dan tempat ibadah. Hal ini dikarenakan kereta cepat yang sangat sensitif sehingga ada beberapa tempat disekitar pembangunan perlu direlokasi agar fasilitas yang terganggu akibat pembangunan dapat dikembalikan sebagaimana mestinya. Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung diharapkan dapat menjadi awal bagi perkembangan transportasi modern di Indonesia

Reporter: Tarisa Putri (Teknik Kimia 2019)