Survei 4ICU dan Webometrics: ITB Tetap Menjadi Salah Satu Universitas Terbaik di Asia
Oleh Akbar Syahid Rabbani
Editor Akbar Syahid Rabbani
BANDUNG, itb.ac.id - Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan ITB sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang ikut berperan aktif dalam upaya pencerdasan kehidupan bangsa semakin terasa perannya. Hal ini terlihat dari semakin berkembangnya bidang keilmuan yang bisa dipelajari di ITB dan banyaknya calon mahasiswa yang memilih ITB sebagai tempat menimba ilmu. Seiring dengan persepsi tersebut, beberapa lembaga survey internasional mulai mengapresiasi kualitas pendidikan ITB di dunia internasional, diantaranya hasil survey tahun 2013 yang dirilis oleh halaman 4icu.com dan webometric.com.
Berdasarkan rilis resmi pada halaman 4icu.com, dapat diketahui bahwa ITB berada di posisi 69 dalam Top 100 Universities and Colleges in Asia. Sedangkan di posisi 5 besar, The University of Tokyo (Jepang), National University Singapore (Singapura), Peking University (China), Keio University (Jepang), dan Shanghai Jiao Tong University (China) masih tetap dianggap sebagai salah satu universitas dan perguruan tinggi terbaik di Asia. Selain hasil survey berupa posisi ITB di Asia Tenggara, 4icu.com juga menyajikan beberapa detail fasilitas pendidikan di ITB, diantaranya biaya kuliah di ITB yang mencapai 0 Â- 750 Euro pertahun dan juga jumlah fakultas di ITB yang berjumlah 12 fakultas.
Hal berbeda dirilis oleh halaman webometric.com yang menyatakan bahwa ITB berada di posisi 81 dalam Rangking Universities di kawasan Asia. Untuk posisi 5 besar, National Taiwan University (Taiwan), University of Tokyo (Jepang), Kyoto University (Jepang), Tsinghua University (China) dan University of Hongkong (Hongkong) menjadi lima universitas terbaik menurut halaman webometric.com. Lembaga yang menyelenggarakan survey dan pemeringkatan universitas di dunia ini, merupakan sebuah lembaga independen yang berdiri sejak tahun 2004 dan merilis peringkat terbaru universitas setiap enam bulan.
Dapat diketahui bahwa ITB tetap dinyatakan sebagai 100 perguruan tinggi terbaik, baik oleh 4icu.com maupun webometric.com. Perbedaan posisi antara kedua lembaga survey tersebut dikarenakan parameter penilaiannya pun berbeda. Webometric sendiri menggunakan parameter Presence, Impact, Openness, dan Excellence untuk pemeringkatan sebuah universitas. Presence menunjukkan jumlah halaman web pada situs perguruan tinggi yang terindeks oleh Google, pada parameter ini ITB menjadi yang terbaik di Indonesia dan berada di posisi 179 di seluruh dunia. Impact sendiri diukur berdasarkan tautan eksternal yang mengarah ke situs perguruan tinggi tersebut. Openness menunjukkan jumlah dokumen yang terindeks di google scholar. Sedangkan excellence merupakan jumlah publikasi internasional berdasarkan data dari Scimagojr.com yang membuat peringkat perguruan tinggi berdasarkan jumlah dan kualitas paper yang terindeks SCOPUS.
Dapat diketahui bahwa parameter penilaian webometrics memang lebih menitikberatkan pada kualitas konten. Sedangkan untuk 4ICU lebih menitikberatkan pada popularitas.
Meski demikian, hasil antara keduanya relatif tak banyak perubahan. Contohnya: UGM, ITB dan UI berada di posisi tiga besar untuk keduanya. Tentunya hasil survey ini menjadi salah satu parameter sejauh mana visi ITB untuk menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia sedang diwujudkan.
Hal berbeda dirilis oleh halaman webometric.com yang menyatakan bahwa ITB berada di posisi 81 dalam Rangking Universities di kawasan Asia. Untuk posisi 5 besar, National Taiwan University (Taiwan), University of Tokyo (Jepang), Kyoto University (Jepang), Tsinghua University (China) dan University of Hongkong (Hongkong) menjadi lima universitas terbaik menurut halaman webometric.com. Lembaga yang menyelenggarakan survey dan pemeringkatan universitas di dunia ini, merupakan sebuah lembaga independen yang berdiri sejak tahun 2004 dan merilis peringkat terbaru universitas setiap enam bulan.
Dapat diketahui bahwa ITB tetap dinyatakan sebagai 100 perguruan tinggi terbaik, baik oleh 4icu.com maupun webometric.com. Perbedaan posisi antara kedua lembaga survey tersebut dikarenakan parameter penilaiannya pun berbeda. Webometric sendiri menggunakan parameter Presence, Impact, Openness, dan Excellence untuk pemeringkatan sebuah universitas. Presence menunjukkan jumlah halaman web pada situs perguruan tinggi yang terindeks oleh Google, pada parameter ini ITB menjadi yang terbaik di Indonesia dan berada di posisi 179 di seluruh dunia. Impact sendiri diukur berdasarkan tautan eksternal yang mengarah ke situs perguruan tinggi tersebut. Openness menunjukkan jumlah dokumen yang terindeks di google scholar. Sedangkan excellence merupakan jumlah publikasi internasional berdasarkan data dari Scimagojr.com yang membuat peringkat perguruan tinggi berdasarkan jumlah dan kualitas paper yang terindeks SCOPUS.
Dapat diketahui bahwa parameter penilaian webometrics memang lebih menitikberatkan pada kualitas konten. Sedangkan untuk 4ICU lebih menitikberatkan pada popularitas.
Meski demikian, hasil antara keduanya relatif tak banyak perubahan. Contohnya: UGM, ITB dan UI berada di posisi tiga besar untuk keduanya. Tentunya hasil survey ini menjadi salah satu parameter sejauh mana visi ITB untuk menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia sedang diwujudkan.