Bunka No Hi Kenalkan Mahasiswa ITB Budaya Jepang

Oleh Syardianto

Editor Syardianto

BANDUNG,itb.ac.id- Melestarikan Budaya, tradisi dan adat istiadat merupakan kewajiban generasi muda saat ini. Bermodal semangat dan niat adalah kunci utama dalam melestarikan peninggalan-peninggalan budaya. Hal inilah yang menjadi modal semangat, niat dan keinginan untuk belajar sekumpulan mahasiswa pencinta budaya Jepang. Sebut saja UKJ (Unit Kesenian Jepang) yang menyajikan beragam kekayaan dimulai dari ragam bahasa, seni, budaya, dan makanan yang dimiliki oleh Negeri Sakura ini. Bertempat di Lapangan Segitiga Institut Teknologi Bandung, UKJ ITB menggelar acara budaya yang bertemakan "Bunka no Hi", 'Bunka' berarti kebudayaan dan 'Hi' berarti hari. Sehingga Bunka no hi dapat diartikan sebagai hari kebudayaan.
Bunka no Hi ini kurang lebih menyajikan 17 penampilan budaya jepang yang dimulai dari tarian hingga tarik suara. Ditemui pada saat wawancara singkat pada Sabtu (29/03/14), Fitra (STEI 2013), salah satu anggota UKJ yang juga menampilkan suatu tarian jepang ini menuturkan bahwa semua tarian yang ditampilkan pada hari ini memiliki makna tersendiri. "Souran Bushi" adalah salah satu jenis pertunjukan tarian pada acara ini, tarian yang berasal dari daerah di Hokkaido ini biasanya di bawakan oleh nelayan-nelayan di pinggir laut. Semua gerakan tarian ini seperti gerakan menarik jala, menebar jala, menjaga keseimbangan saat di atas kapal dan diakhiri dengan kebahagiaan ketika semua pekerjaan telah selesai dilakukan.

Kemudian tarian kedua yang tidak kalah uniknya adalah "Tankobushi", tarian para petani jepang. Gerakan tarian ini serupa dengan petani seperti gerakan menabur benih, mencangkul, menggarap, memberi pupuk, bahkan ada gerakan tangan yang merujuk pada kondisi kelelahan. Tarian "Tankobushi" diakui sebagai tarian yang dipersembahkan untuk menghargai petani Jepang yang telah bekerja keras menghasilkan bahan makanan pokok bagi jutaan manusia.

Acara budaya yang memiliki tujuan dalam memperkenalkan budaya jepang kepada mahasiswa kampus ganesha ini tidak hanya menampilkan tarian dan lagu jepang saja, namun juga terdapat beberapa pondok makanan dan minuman dari Indonesia dan Jepang yang memanjakan mata setiap pengunjung. Di tengah penampilan, pengunjung dikejutkan dengan penampilan oleh orang jepang sebagai tamu acara yang menampilkan tari jaipong dengan menggunakan pakaian kimono tipis. Penampilan ini membuktikan bahwa dengan niat, semangat, dan kreativitas orang Indonesia bisa membawakan budaya jepang dan orang Jepang pun bisa membawakan budaya Indonesia dengan baik.

Terakhir, acara Bunka No Hi UKJ ITB ini ditutup dengan sangat meriah dan penuh semangat. "Acara yang begitu memukau oleh Tim UKJ ITB ini memang sangat bagus, acara ini tentu dapat dijadikan sebagai media belajar bagi kita untuk mengenal budaya Jepang, apalagi yang membawakan setiap penampilan tari dan lagu ini orang asli Indonesia yaitu mahasiswa ITB yang kreatif, tentu ini membuktikan bahwa dengan semangat, kemampuan dan kemauan apapun bisa kita lakukan" tutur Indah (FMIPA 2013).