Switching the Future: Tim Amreta Ambarita ITB Sabet 2 Penghargaan Internasional

Oleh Nur Asyiah - Mahasiswa Rekayasa Pertanian, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Amreta Ambarita memeroleh penghargaan sebagai Gold Medalist dan Special Award dari Hong Kong Dream Technology and Innovation Society.

JATINANGOR, itb.ac.id - Tim mahasiswa ITB meraih kemenangan di kancah Internasional. Mahasiswa yang tergabung dalam tim Amreta Ambarita meraih Gold Medalist World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 dan Special Gold Award dari Hong Kong Dream Technology and Innovation Society.

Mereka berasal dari jurusan Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air angkatan 2022, yakni Reivel Fanani, Rehan Al Baasiq, Jason Wilchan Samuel, Carissa Febriana, Pande Nyoman Agus Wira Sentanu, Arva Zahran Ramadhan.

World Young Inventors Exhibition (WYIE) merupakan kompetisi tingkat internasional yang diikuti oleh mahasiswa dari 15 negara. Kompetisi ini sebagai ajang unjuk gigi para peneliti muda untuk menampilkan inovasi dan penemuan mereka. Ajang ini merupakan bagian dari acara International Invention, Innovation, and Technology Exhibition (ITEX) yang diselenggarakan oleh Malaysian Invention and Design Society.

Amreta Ambarita memamerkan maket di booth presentasi.

Baasiq, salah seorang anggota tim mengutarakan motivasinya mengikuti ajang tersebut. “Menurutku, dengan mengikuti ajang ini kami bisa memberikan manfaat, khususnya di bidang sumber daya air dengan memberikan ide dan inovasi yang kami buat,” tuturnya.

Dengan menciptakan inovasi bernama Smart Water Supply with Desalination System for Public and Agricultural Use in Coastal Areas (SWITCH) tim menarik perhatian juri. Inovasi yang digagas mereka menggabungkan sistem desalinasi hemat energi dan irigasi tetes pintar berbasis IoT sehingga mampu menyediakan air baku dari air laut untuk keperluan publik dan air irigasi yang dikelola secara efisien. Keunggulan dari inovasi ini ialah sudah dilengkapi dengan sensor kelembapan tanah, katup otomatis, dan terintegrasi dengan aplikasi pintar serta sumber energi surya.

“Dengan aplikasi sistem kami, produktivitas pertanian dapat meningkat dan dapat menghemat air hingga 70,67%,” ujarnya.

Menurut Baasiq dan tim, kunci keberhasilan memenangkan lomba adalah optimistis dan pantang menyerah. “Pastinya pernah terlintas pikiran pikiran seperti bisa tidak ya kita lolos? Tapi dengan kita optimistis membuat kita terus mengevaluasi semua progres yang sudah kita lakukan. Kita mau ini jadi sesuatu yang besar dan kita mau mengemas hal ini semenarik mungkin sampai akhirnya kita bisa puas sama apapun hasilnya nanti!”

Setelah mengikuti kompetisi ini, banyak pelajaran yang diambil tim. Berinteraksi dan bertukar wawasan dengan peserta dari berbagai negara, Baasiq dan tim, mendapat perspektif baru dalam memandang solusi terhadap permasalahan global. Selain itu, dengan bertemu peserta dari berbagi latar belakang dapat memperluas jejaring secara pribadi dan profesional.

Amreta Ambarita bersama dengan salah seorang juri.

Baasiq dan tim berpesan kepada mahasiswa lainnya untuk berani mengeksplor semua kemungkinan yang ada dan tidak takut untuk mencoba. Berpikir “think out of the box” dan strategi mengemas ide menjadi kunci untuk memenangkan sebuah kompetisi. Dengan mengusung tagline Switching The Future” Amreta Ambarita berharap dapat terus mengembangnkan inovasi lain dan membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Reporter: Nur Asyiah (Rekayasa Pertanian, 2021)

#itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak #prestasi mahasiswa #prestasi internasional