Penandatanganganan MoU ini bertujuan untuk memajukan sumber daya manusia di bidang konstruksi, mengingat banyaknya kelompok keahlian di ITB yang berkaitan dengan bidang tersebut. Rektor ITB menganggap terjalinnya kerja sama ini sebagai upaya nyata untuk mengaktualisasi keilmuan, terutama dalam bidang terkait. "Beberapa kelompok keahlian tersebut adalah Kelompok Keahlian Konstruksi dari Fakultas Teknik SIpil dan Lingkungan (FTSL), Manajemen Proyek dari Fakultas Teknik Industri (FTI), dan Manajemen Sumber Daya Manusia dari FTI," jelas Kadarsah.

Yusmar juga sepakat bahwa Nota Kesepahaman ini dapat menjadi dasar dari aksi penelitian, pengembangan area, human capital, sistem, usaha, serta Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Lingkungan (K3L). Ruang lingkup kerja sama antara kedua pihak antara lain dilakukan melalui jasa konsultasi dalam rangka pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi keahlian, penyusunan dan pengembangan modul dan silabus pelatihan, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan setifikasi tenaga ahli Wika, pengembangan teknologi terapan atau metode kerja baru, dan penyusunan kajian bisnis sehubungan dengan rencana investasi.

Hubungan ITB dan Wika ini juga menjadi salah satu langkah yang baik sebagai penuntun langkah ITB menjadi entrepreneurial university yang telah digagas sebelumnya. Jalinan kerja sama ini turut mendorong pelaksanaan perkembangan teknologi kedepannya. Kadarsah mengaku siap untuk melaksanakan tindak lanjut terkait kesepakatan yang telah dibuat. ''Ini merupakan momen penting untuk memajukan human resource di kedua pihak,'' ujar Kadarsah.