Telaah Daun Jambu Biji, Mahasiswa ITB Ciptakan Masker Anti Komedo Ramah Kulit

Oleh Bayu Septyo

Editor Bayu Septyo

BANDUNG, itb.ac.id - Berurusan dengan komedo bagi beberapa orang seperti perang yang tiada akhirnya. Kemunculannya yang tidak terduga seringkali mengkhawatirkan dan mengganggu kepercayaan diri banyak orang, misalnya bagi mahasiswa yang tengah mengikuti banyak reuni seperti pada masa liburan kini. Pasalnya, perawatan yang terdapat pada banyak salon tidak jarang mempraktikan 'cara kasar' dalam menumpas komedo di wajah. Seringkali perekat pada produk tertentu mengangkat komedo secara berlebihan hingga meninggalkan efek samping pada wajah. Ingin mengatasi masalah tanpa masalah, Feby Damayanti (Sains & Teknologi Farmasi 2011) bersama keempat temannya berhasil menciptakan masker anti komedo yang ramah terhadap kulit.

 

Gabungan mahasiswi yang tergabung dalam tim peneliti tersebut menelaah daun jambu biji yang memiliki zat aktif sebagai bahan dasar pembuat gel (gelling agent) untuk masker anti komedo. "Daun jambu biji memiliki kandungan tanin, memiliki kandungan antioksidan tinggi, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai bahan dasar antikomedo," ungkap Feby dalam pernyataannya kepada media di Jakarta, April lalu.
Ciptaan yang dinamai Goyava tersebut dapat digunakan dengan mengoleskannya pada kulit wajah yang hendak diangkat komedonya. "Cara kerjanya, zat aktif dari daun jambu biji di masker ini akan melakukan penetrasi menembus pori-pori dan mengubah struktur serta mengecilkan komedo," terang Feby pada kesempatan berbeda, Kamis (16/06/16) lalu.

Masker inovatif ini adalah karyaan Feby dan tim yang dihasilkan dari penelitian sepanjang Januari hingga September tahun lalu. Febi menilai masih ditemukan berbagai cara maupun produk pengangkatan komedo atau blackhead secara 'paksa'. Teknik pengangkatan demikian yang akrab disebut dengan facial di banyak salon menggunakan komedo extractor dengan rekatan yang berlebih sehingga meninggalkan kemerahan akibat iritasi di kulit wajah. Dengan ciptaannya itu, Feby dan tim berniat untuk menemui Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) guna mendapatkan sertifikasi bagi Goyava milik mereka. Tak menutup kemungkinan, Goyava akan dikembangkan agar menjadi produk yang siap bersaing dipasaran.

sumber foto:
goodnewsfromindonesia - google