Terapkan Inovasi Energi Terbarukan, Tim DOA ORTU Raih Juara 1 di REII FUTUREST 2024
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menorehkan prestasi dalam ajang kompetisi nasional dengan inovasi energi terbarukan mereka. Tim DOA ORTU, yang terdiri dari Jonathan Bagus Wicaksono (Teknik Kimia 2020), Agustinus Yudhistira Wicaksono Setyanto (Teknik Tenaga Listrik 2020), dan Handrata Roy Josia (Teknik Tenaga Listrik 2020), berhasil meraih juara 1 dalam ajang Renewable Energy Innovation Idea (REII) FUTUREST 2024.
FUTUREST 2024 sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh SRE ITS, dengan salah satu sub-eventnya yaitu Renewable Energy Innovation Idea (REII). Dalam kompetisi ini, peserta diminta untuk mengajukan solusi dan inovasi terkait masalah energi terbarukan melalui karya tulis ilmiah. Para peserta tidak hanya diharuskan menyajikan ide-ide baru tetapi juga memberikan rencana rinci agar ide-ide tersebut dapat diwujudkan, termasuk visualisasi output dalam bentuk video atau gambar prototipe.
Dalam tema “Integrating Green Infrastructure and Renewable Energy for Environmental Resilience” yang diusung REII tahun ini, tim DOA ORTU mengambil pendekatan integrasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan produksi hidrogen sebagai energi terbarukan. Mereka mencoba mengintegrasikan pembuatan pabrik hidrogen dengan menggunakan energi yang dihasilkan oleh PLTA untuk proses elektrolisis.
Tim DOA ORTU menyadari bahwa saat ini produksi hidrogen masih memerlukan biaya tinggi dan cenderung tidak ramah lingkungan. Sehingga, solusi yang ingin dibawakan ini bertujuan untuk menghasilkan hidrogen yang bersih dan lebih terjangkau dengan memanfaatkan energi terbarukan melalui PLTA yang tentunya diharapkan dapat lebih ramah lingkungan.
Pendekatan ini didasarkan pada kenyataan bahwa PLTA sering kali menghasilkan energi yang tidak terpakai. Energi ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk proses elektrolisis, menghasilkan hidrogen yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Dalam penulisan dan perancangan tersebut, tim DOA ORTU dibimbing terkait perancangan dengan dosen pembimbing mereka, Ir. Hary Devianto, S.T, M.Eng., Ph.D., IPM, ASEAN Eng. Selain itu, mereka juga turut melakukan studi literatur, simulasi, dan desain berdasarkan parameter-parameter pada keadaan nyata untuk memastikan solusi tersebut dapat diimplementasikan.
Proses pengerjaan tentu tidak mudah, terutama dengan tekanan tugas akhir dan tanggung jawab akademis lainnya. Namun, ketekunan dan kerja keras membuahkan hasil yang memuaskan.
Jonathan Bagus mengatakan, “Kalau untuk tantangannya, karena kita ini tingkat empat jadi tidak bisa dipungkiri juga kalau kita ada pengerjaan tugas akhir, dan juga awalnya kita sempat khawatir apakah idenya kami ini terlalu sederhana atau tidak. Tapi, kami akhirnya yakin kalau solusi yang kami bawakan ini memiliki nilai tambah yang nyata,” ungkap Bagus.
Setelah melalui tahap seleksi abstrak dan penulisan karya tulis penuh, tim DOA ORTU berhasil masuk ke babak final dan mempresentasikan karya mereka secara langsung di ITS. Mereka berharap agar hasil penelitian mereka dapat diimplementasikan lebih lanjut melalui kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk BUMN ataupun BUMD yang bergerak dalam bidang energi.
Agustinus Yudhistira menekankan pentingnya memulai langkah pertama dalam lomba atau proyek apa pun. “Apa pun bidangnya, intinya mulai saja dulu, karena kalau misal tidak tekad, tidak akan jadi sebuah tindakan. Dan juga, terus berinovasi karena mahasiswa itu menurut aku mampu untuk menciptakan suatu inovasi,” ucap Yudhistira.
Roy Josia menambahkan, “Untuk yang mau lomba karya tulis ilmiah (LKTI) yang mungkin berkaitan dengan energi terbarukan, mulai saja dulu walaupun mungkin belum pernah. Biasakan untuk sering studi literatur, termasuk literatur yang bahasa Inggris. Banyak sekali potensi-potensi energi terbarukan yang belum dijelajahi dan banyak juga teknologi di luar negeri yang belum diterapkan di Indonesia dan bisa menjadi pilihan topik LKTI yang menarik,” ujar Roy.
Keberhasilan tim DOA ORTU diharapkan dapat menginspirasi sivitas akademika ITB lainnya untuk terus berinovasi dan mengeksplorasi potensi energi terbarukan di Indonesia. Berkontribusi dalam mencari solusi bagi tantangan energi di masa depan khususnya bagi Indonesia.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika 2021)