Prof. Akbar memaparkan konsep dekarbonasi yang menjadi solusi strategis untuk mengurangi emisi karbon di sektor industri metalurgi, terutama industri besi dan baja. Beliau menyoroti berbagai pendekatan yang dapat diimplementasikan di industri untuk dekarbonasi.

“Ini adalah waktu yang tepat bagi sektor metalurgi ekstraksi untuk memainkan peran yang signifikan dalam proses dekarbonasi. Untuk itu, ada kebutuhan untuk pengembangan berbagai teknologi dan pendekatan baru untuk mendukung dekarbonisasi proses metalurgi,” ujarnya.

Prof. Akbar juga memaparkan kajian inovasi bagaimana hidrogen dapat menjadi bahan bakar bersih dalam proses metalurgi ekstraksi. Selain itu, hingga saat ini teknologi green hydrogen masih dalam skala kecil karena menghadapi berbagai kendala seperti penggunaan energi serta biaya yang tinggi dalam produksinya, serta pemindahan dan penyimpanan yang tidak mudah.

Mahasiswa pun mendapatkan wawasan tentang perkembangan proyek plasma hidrogen di dunia saat ini. Prof. Akbar menjelaskan plasma hidrogen dapat mengurangi jumlah oksida yang dihasilkan sehingga menurunkan energi yang dibutuhkan untuk mengurangi berbagai oksida. Namun, hal itu terkendala dalam teknologi dan biaya yang diperlukan dalam produksi dan perawatannya.

Kuliah tamu ini dihadiri lebih dari 180 mahasiswa dari Program Studi Teknik Metalurgi dan Teknik Kimia.

Reporter: Bintang Prasetya Fernandika (Teknik Metalurgi, 2022)