Tim CaseCrafters Raih Juara 1 di Network2Grow Business Case Competition 2025

Oleh Indra Putra Lohanata - Mahasiswa Aktuaria, 2021

Editor Anggun Nindita

Sebastian, Nasywaa, dan Rafa meraih Juara 1 dalam Network2Grow Business Case Competition 2025, Sabtu (15/3/2025).
BANDUNG, itb.ac.id – Tim CaseCrafters, yang terdiri dari mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), berhasil meraih Juara 1 dalam Network2Grow Business Case Competition 2025 yang diselenggarakan oleh dwdg ITS x 180 Degrees ITS, Sabtu (15/3/2025).

TTim yang beranggotakan Nasywaa Anggun Athiefah (Sistem Teknologi Informasi, 2022), Sebastian Salutare Noel Lumme (Teknik Industri, 2022), dan Rafa Adhi Negoro (Teknik Industri, 2022) harus melewati tiga tahap kompetisi sebelum akhirnya dinyatakan sebagai juara.

Pada tahap preliminary, tim dihadapkan pada kasus bisnis perusahaan FMCG (fast-moving consumer goods) di Amerika yang ingin bertransisi menuju keberlanjutan. “Kami mengajukan solusi 3EVO yang berfokus pada optimasi rantai pasok, product development, dan revolusi skema marketing,” ujar Rafa.

Memasuki babak semifinal, fokus utama beralih pada perancangan strategi pemasaran dan penentuan posisi merek. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana membedakan perusahaan dari para pesaing yang menawarkan keunggulan unik serupa. “Kami mengajukan solusi #3Revolution yang mencakup tahap produksi hingga keberlanjutan bisnis,” ungkap Nasywaa.

Pada babak final, tantangan semakin kompleks, yaitu menyusun strategi untuk meningkatkan brand awareness serta memastikan keberlanjutan untuk salah satu program di Telkomsel.

Nasywaa mengatakan bahwa mereka mengajukan solusi #DoubleNEXT yang berfokus untuk meningkatkan brand awareness maupun solusi jangka panjang yang dapat ditawarkan untuk perusahaan.

Cuplikan solusi dari tim CaseCrafters dalam Network2Grow Business Case Competition 2025.
Keunggulan tim CaseCrafters dibandingkan tim lain terletak pada pengalaman mereka dalam berkompetisi. “Dari hasil observasi kami, sebenarnya yang paling kelihatan itu kami cukup banyak pengalaman. Bukan pengalaman menangnya, tetapi pengalaman kalahnya. Karena sering kalah, kami jadi banyak belajar mengenai business case competition.” jelas Sebastian.

Keberhasilan mereka tidak diraih dengan mudah. “Pas di awal, kami posisinya cukup jauh dengan top 10. Kami berada di sekitar peringkat 50 - 60, tetapi setiap tahapnya, kami selalu bisa nge-secure posisi aman sampai dapat top 1 di final,” ujar Sebastian.

Dari kompetisi ini, Tim CaseCrafters memahami pentingnya strategi yang terstruktur, manajemen waktu, dan kerja sama tim. Keberhasilan mereka bukanlah hasil instan, melainkan buah dari kegagalan dan pembelajaran yang terus menerus. Dengan ketekunan dan evaluasi strategi, mereka akhirnya berhasil meraih kemenangan, membuktikan bahwa kerja keras dan sinergi tim adalah kunci utama dalam berkompetisi.

Reporter: Indra Putra Lohanata (Aktuaria, 2021)

#prestasi #mahasiswa #businesscase