Tim Cikal Cakrawala ITB Berlaga pada Kompetisi Mobil Hemat Energi Nasional
Oleh Diviezetha Astrella Thamrin
Editor Diviezetha Astrella Thamrin
BANDUNG, itb.ac.id Mahasiswa ITB kembali unjuk kemampuan pada kompetisi mobil hemat energi nasional, Indonesia Energy Marahon Challenge (IEMC) 2013. Kompetisi yang dihelat pada Kamis-Minggu (14-17/11/13) ini digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dan bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Bertempat di Park Sirkuit Kenjeran, Surabaya, acara ini diadakan untuk menguji kemampuan merancang sebuah kendaraan yang irit bahan bakar, ramah lingkungan, dan aman untuk dikendarai.
Dewasa ini, dunia otomotif dihadapkan pada isu tingginya harga bahan bakar yang diiringi dengan menipisnya persedian bahan bakar minyak. Berbagai perusahaan dan pabrik yang bergerak di industri otomotif berlomba-lomba mendesain sebuah produk otomotif yang hemat bahan bakar, atau menggunakan alternatif bahan bakar lain selain minyak bumi. Berangkat dari isu-isu ini, Dikti berusaha menginisiasikan sebuah acara untuk mempercepat penguasaan teknologi otomatif terbaru di Indonesia, sehingga akan muncul teknologi-teknologi baru di bidang otomotif yang dapat dimanfaatkan untuk menghemat bahan bakar atau menjadi alternatif bahan bakar lainnya.
Dalam acara ini, mahasiswa dari berbagai lintas program studi ITB yang tergabung dalam Tim Cikal Cakrawala berkompetisi dengan ratusan mahasiswa lainnya. Mahasiswa-mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam acara ini berasal dari seluruh universitas, institut, maupun politeknik di Indonesia yang memenuhi kriteria. Tim-tim yang berpartisipasi ditantang untuk mengembangkan sebuah inovasi dengan konsep green technology, sebuah konsep yang mengedepankan kemutakhiran tanpa mengabaikan dampaknya terhadap lingkungan. Pada kompetisi ini, inovasi dtekankan pada efisiensi konsumsi tenaga penggerak yang diimplementasikan pada sebuah mobil.
Dalam inovasi ini, Tim Cikal Cakrawala ITB berhasil meraih posisi runner-up dengan mencapai 69,2053 km/kWh pada kategori urban listrik. Meskipun memang belum dapat mengungguli Tim Nagageni II dari ITS, pencapaian ini merupakan prestasi terbaik dari Tim Cikal Cakrawala pada perlombaan di kategori tersebut dari total 3 percobaan balapan. "Sebenarnya kami optimis dapat mencapai jarak yang lebih jauh. Namun rentang waktu antar balapan yang singkat membuat motor listrik mobil masih panas, sehingga efisiensinya menurun," jelas Hafid Pradhitya Jenie, Manajer Tim Cikal Cakrawala ITB.
Selain berhasil meraih posisi runner-up pada kategori urban listrik, mobil dari Tim Cikal Cakrawala ITB juga menyabet penghargaan best design. Dengan bimbingan Dr. Ir. Agus Purwadi, M.T., tim berhasil mendesain sebuah mobil yang memenuhi parameter penilaian panitia IEMC 2013. Menurut tim juri, body mobil Tim Cikal Cakrawala ITB memiliki desain yang bagus dan menarik, tanpa mengabaikan desain ruang kemudi yang dinilai ergonomis.
Menurut Hafid, tim memperoleh berbagai pengalaman yang menjadi pembelajaran selama kompetisi berlangsung. "Kami masih berharap dapat mengevaluasi dan memperbaiki pembuatan mobil untuk pencapaian yang lebih baik," tuturnya.