Tim Delta ITB Raih Juara 1 dalam ISEEC 2017 Universitas Indonesia
Oleh Gracia Isaura Raulina
Editor Gracia Isaura Raulina
BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa ITB kembali menunjukkan kebolehannya dalam kompetisi internasional. Kali ini, perwakilan mahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ITB berhasil memenangkan kompetisi (ISEEC) 2017 yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Teknik Industri (IMTI) Universitas Indonesia (UI). Beranggotakan empat mahasiswa yakni Thendy Setiawan (Teknik Industri 2013), Joshua Krisekaputra (Teknik Industri 2013), Tisa Yotanti (Teknik Industri 2013), dan Abdurrahman Maulana (Manajemen Rekayasa Industri 2013), tim yang bernama Delta ini mengalahkan 19 finalis lainnya hingga dianugerahi sebagai juara pertama dalam kompetisi yang diadakan Senin-Jumat (13-17/03/17). Delta merupakan salah satu dari lima tim yang mewakili ITB dalam kompetisi ISEEC. Bersama dengan tim Do or Die yang mendapatkan juara kedua, kemenangan pada kompetisi ini berhasil didominasi oleh mahasiswa ITB.
ISEEC, sebelumnya dikenal sebagai Lomba Keilmuan Teknik Industri (LKTI), merupakan kompetisi bergengsi bagi mahasiswa Teknik Industri di seluruh Indonesia. Pada perhelatan ke-17 tahun ini, ISEEC mengusung tema mengenai Maritime Logistics untuk mendukung visi Indonesia sebagai poros maritim di dunia. Dari ratusan pendaftar kompetisi ISEEC, hanya 20 finalis terpilih yang diundang untuk mengikuti acara semifinal di Universitas Indonesia, Depok. Seleksi awal ini dilakukan melalui tes secara online. Menurut Delta, tahap tersebut sangat menarik karena mereka tidak hanya dituntut untuk menguasai keilmuan Teknik Industri, tetapi mereka juga perlu menentukan strategi yang tepat karena adanya sistem pertaruhan yang digunakan pada tes tersebut.
Menjadi salah satu dari 20 finalis ISEEC mengharuskan Delta untuk meninggalkan kegiatan perkuliahan selama satu minggu penuh. Pada Senin (13/03/17), sesampainya Delta di lokasi acara, mereka diundang untuk mengikuti seminar terkait Maritime Logistics yang diisi oleh pakar-pakar dari logistik maritim di Indonesia, antara lain yakni Direktur PT Samudera Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, serta perwakilan-perwakilan dari PT Pelabuhan Indonesia II dan Indonesia Maritime Center. Dari seminar tersebut, Delta dapat menerima banyak pengetahuan mengenai kondisi maritim Indonesia.
Rangkaian kompetisi sesungguhnya dimulai pada Selasa (14/03/17), yakni tahap pertama dari rangkaian semifinal. Pada tahap ini, setiap finalis mengikuti kuis berisikan pertanyaan seputar industri dan rekayasa sistem. Sama seperti tahap seleksi awal, pada bagian akhir dari kuis tersebut para finalis perlu mempertaruhkan nilai yang mereka dapatkan sebelumnya, sehingga mereka perlu menentukan strategi yang tepat untuk memaksimalkan perolehan nilai akhir. Walaupun demikian, Delta dapat dengan ciamik menentukan strategi yang tepat hingga berhasil masuk sebagai tiga besar dalam tahap tersebut. Tahap semifinal kedua diadakan keesokan harinya pada Rabu (15/03/17), yakni permainan simulasi terkait logistik maritim untuk menghasilkan keputusan dan strategi terbaik bagi studi kasus tertentu. Walaupun terdapat beberapa kendala dalam pengerjaan tahap ini, hal tersebut tidak mematahkan semangat Delta dan mereka tetap memberikan usaha terbaik untuk memberikan strategi terbaik bagi kasus yang diberikan kepada mereka. Alhasil, usaha mereka berbuah manis dan mereka berhasil masuk menjadi lima finalis yang akan berlaga di tahap final.
Tahap final dilaksanakan selama dua hari, yakni Kamis-Jumat (16-17/03/17). Pada tahap ini, semua tim dihadapkan pada kasus nyata yang dihadapi oleh PT Samudera Indonesia mengenai optimasi penjadwalan, pengaturan tempat, dan hal-hal lain terkait manajemen pelabuhan. Untuk menyelesaikan masalah ini, kelima tim diajak untuk mengunjungi pelabuhan milik anak perusahaan PT Samudera Indonesia, PT Prima Nur Panurjwan, di Tanjung Priok serta kantor pusat PT Samudera Indonesia di Jakarta Pusat. Pada kesempatan tersebut, Delta dan keempat tim lainnya diberikan gambaran mengenai kondisi operasional maupun strategis dari pelabuhan PT Samudera Indonesia sebelum akhirnya diberikan data tertulis pada malam harinya. Dari data tersebut, mereka perlu menghasilkan solusi dalam jangka waktu 9 jam, yakni dari pukul 8 malam hingga 5 pagi. Untuk dapat mengerjakan hal tersebut, Delta pun menunda waktu tidur mereka agar dapat memberikan solusi terbaik bagi permasalahan yang dihadapi PT Samudera Indonesia. Dengan mengaplikasikan model matematis yang pada umumnya digunakan di permesinan, yakni n job m machine, Delta dapat mengembangkan model untuk mengoptimasi kondisi operasional pelabuhan. Terobosan yang diajukan oleh Delta ini pun mendapatkan apresiasi juri pada agenda presentasi keesokan harinya, yang terdiri dari General Manager PT Samudera Indonesia, perwakilan PT Pelabuhan Indonesia II, serta dosen Teknik Industri UI. Alhasil, solusi mereka ini berhasil mengantarkan mereka kepada gelar juara 1 pada acara penutupan yang diadakan siang harinya. “Kami tidak menyangka akan mendapat juara 1, tetapi kami cukup yakin akan kompetensi kami,” ujar Arman, panggilan akrab Abdurrahman.
Perbedaan Keilmuan Berikan Keunggulan
Pada awalnya, tim Delta dibentuk pertama kali oleh Thendy dan Joshua yang memang telah berencana untuk mengikuti ISEEC 2017 dari jauh hari. Kemudian, mereka pun mengajak Tisa dan Arman untuk melengkapi latar belakang keilmuan yang mereka miliki, yakni dengan pertimbangan perbedaan jurusan antara Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri serta perbedaan laboratorium yang diikuti. Alasan pemilihan nama Delta pun cukup sederhana. Berkaca pada kemenangan tim ITB dengan nama Beta pada kompetisi LKTI UI tahun lalu, mereka pun berniat untuk memilih nama tim berdasarkan alfabet Yunani, sehingga terpilih nama Delta.
Adanya perbedaan latar belakang keilmuan yang dimiliki oleh keempatnya memberikan keunggulan terhadap kompetensi tim Delta secara keseluruhan. Sebelum mengikuti perhelatan semifinal dan final, mereka melakukan penugasan terhadap masing-masing anggota untuk mendalami materi-materi tertentu sesuai dengan keilmuan Teknik Industri yang akan diuji. Dengan hal tersebut, mereka dapat saling melengkapi dan dapat memberikan hasil yang lebih komprehensif dalam rangkaian kompetisi ISEEC 2017.