Tim DISTRIBUTE-IT Sabet Juara 1 Paper pada PLN Unjuk Energi Competition 2019
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
*Dok. Pribadi
BANDUNG, itb.ac.id – Listrik menjadi salah satu kebutuhan vital masyarakat. Namun, terkadang energi tersebut tidak dapat tersalurkan ke seluruh komponen masyarakat karena masalah teknis atau ketersediaan. Hal inilah yang mengilhami Tim DISTRIBUTE-IT membuat paper “Model Bisnis Integrasi Pembangkitan Listrik”.
Dengan anggota sebanyak 3 orang yaitu Kevin (Matematika 2015), Gregorius Arthur Widiarto (Teknik Tenaga Listrik 2015), dan Johan Poernomo (Teknik Elektro 2016), tim berhasil menyampaikan sebuah ide model bisnis pembangkitan listrik dengan menggunakan energi terbarukan dan meraih Juara 1 Paper Competition pada PLN Unjuk Energi Competition 2019.
“Yang dibahas dalam paper kami adalah penawaran model bisnis baru ke PLN yaitu model profit-sharing. Hal ini menjadikan konsumen tidak hanya sebagai pelanggan, namun juga jadi provider yang akan mendistribusikan energi tersebut jika ada surplus energi. Konsumen yang menyalurkan listrik akan mendapatkan keuntungan dan PLN sebagai penyedia pusat juga mendapatkan untung,” tutur Kevin.
Saat ditemui oleh Reporter Humas ITB, Johan menuturkan bahwa persiapan lomba ini mereka lakukan selama sekitar tiga bulan. Ia menjelaskan mengenai teknis pelaksanaan lomba ini. “Jadi pertama ada tahap pengumpulan paper, tahap semifinal di PLN Unit Induk Produksi Jawa Barat, dan yang terakhir adalah tahap final di Universitas Gajah Mada pada akhir April 2019 lalu. Pada tahap semifinal dan tahap final kami presentasi mengenai ide kami. Bedanya, saat final kami mempresentasikan ide kami di depan petinggi-petinggi PLN pusat secara langsung,” tuturnya.
Widiarto menuturkan bahwa untuk menyelesaikan ide ini timnya berkonsultasi dengan dosen Program Studi Teknik Tenaga Listrik tentang teori kelistrikan dan dosen Program Studi Arsitektur tentang desain rumahnya. “Tentu dalam mengerjakan ini kami juga mengkaji mengenai desain rumah yang layak dan aman untuk dialiri atau mengalirkan listrik. Selain itu kami ingin mengucapkan terima kasih ke dosen-dosen yang menjadi tempat kami berkonsultasi serta Ketua Program Studi Matematika FMIPA ITB , Teknik Tenaga Listrik STEI ITB, dan Teknik Elektro STEI ITB atas dukungannya kepada kami”, tambahnya.
Kendala selama proses mengerjakan paper sempat meraka alami. Widiarto mengatakan bahwa timnya sempat kesusahan dalam menganalisis sistem karena data yang diperoleh tidak detail sehingga sulit untuk memodelkan pendekatan distribusi listriknya. “Solusinya adalah kami tanya-tanya dosen dan baca literatur yang terkait dengan masalah ini,” ungkapnya.
Motivasi mereka dalam mengikuti kompetisi bertemakan “Development Business New Edge” ini adalah ingin mengimplementasikan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah sehingga berdampak ke orang lain. Selain itu, mereka juga ingin menyampaikan ide ini ke praktisi langsung terutama PLN sebagai penyedia listrik di Indonesia.
“lomba sebagai wadah untuk berbagi ide. Dengan mengikuti lomba maka kita dapat belajar banyak terutama saat bertemu orang lain. Selain itu, jangan membatasi diri dan yakin bisa mempersembahkan yang terbaik,” pungkasnya.
Reporter: Billy Akbar Prabowo (Teknik Metalurgi 2016)