Tim Inspire ITB Juarai INPACT USU 2017
Oleh Gracia Isaura Raulina
Editor Gracia Isaura Raulina
BANDUNG, itb.ac.id – Di masa modern ini, isu mengenai pengembangan
yang sustainable merupakan bahasan yang
semakin diperhatikan oleh banyak pihak. Tidak hanya dalam bidang energi maupun
lingkungan, perkembangan yang berkelanjutan di bidang industri pun turut
menjadi sorotan utama yang ingin dicapai oleh berbagai perusahaan untuk semakin
meningkatkan daya saing masa kini. Tema inilah yang diangkat oleh mahasiswa
Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (USU) melalui kompetisi
internasional Industrial Engineering
Paper and Action (INPACT) 2017. Tim dari ITB yang terdiri dari Calvin
Afiano (Teknik Industri 2014), Jona Francius (Teknik Industri 2014), dan Ilham
M. Lufi (Manajemen Rekayasa Industri 2014) keluar menjadi juara pertama pada
liga final yang diadakan Rabu-Sabtu (22/02/17-25/02/17) di Medan. Dengan paper berjudul “Indonesia Shipbuilding Manufacturing Quality Improvement through
Specialized Integrated Shipyard Strategies”, tim bernama Inspire ini berhasil mengalahkan
berbagai tim dari universitas ternama di Indonesia hingga Filipina.
Perjalanan dalam INPACT 2017
Sebelum mencapai kemenangan dalam kompetisi INPACT 2017, Inspire perlu melewati serangkaian tahapan kompetisi yang telah digelar sejak bulan Desember 2016. Setelah mendaftar, mereka mengaku belum memiliki ide hingga detik-detik terakhir batas pengumpulan paper pada Minggu (15/01/17). Alhasil, mereka harus siap menyusun paper selama liburan dan bekerja keras hingga H-1 batas pengumpulan. “Akhirnya kami berhasil mengumpulkan sesuai batas pengumpulan yang kami tahu, namun ternyata deadline diundur hingga akhir Januari,” ungkap Jona. Walaupun demikian, mereka tidak terlalu menyesal dengan paper yang mereka hasilkan karena terbukti bahwa mereka berhasil menjadi salah satu dari belasan finalis lain yang diundang ke Medan untuk mengikuti perhelatan final.
Dalam paper tersebut, Inspire memusatkan topik mereka kepada konsep shipbuilding. Shipbuilding secara harafiah menjelaskan mengenai konstruksi kapal atau kendaraan mengapung lainnya. Inspire mengungkapkan bahwa ide mengenai topik tersebut didapatkan dari kompetisi sebelumnya yang pernah mereka ikuti. Dengan mengambil studi kasus mengenai PT PAL Indonesia, Inspire menyusun strategi yang dapat mengembangkan kualitas proses bisnis PT PAL Indonesia sekaligus mengurangi biaya untuk menjalankan aktivitas bisnisnya.
Pada perhelatan final di Medan, Inspire memberikan presentasi mengenai paper mereka pada Kamis (23/02/17) di hadapan tiga juri akademisi dari USU, Universitas Surabaya, dan Universitas Andalas. Dengan persiapan yang cukup matang sebelumnya, Inspire dapat memberikan performa yang baik di sesi presentasi maupun sesi tanya jawab. Keesokan harinya, Inspire dan seluruh finalis INPACT 2017 berangkat dari Medan ke Kabupaten Batu Bara untuk mengikuti tahap kompetisi selanjutnya di PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM). Pada tahap ini, semua tim diberikan studi kasus mengenai PT INALUM terkait rencana pergantian mesin yang ingin dilakukan oleh perusahaan. Setelah mengikuti tur pabrik dan mendapatkan data yang diperlukan, semua tim diberikan waktu kurang dari dua jam untuk menghasilkan solusi bagi perusahaan. Walaupun waktu yang diberikan sangat sempit, Inspire berhasil memanfaatkan semua waktu yang ada untuk menghasilkan solusi yang komprehensif dan mengagumkan secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada sesi presentasi kepada juri dan perwakilan PT INALUM, beberapa pihak mengungkapkan rasa salutnya terhadap solusi yang diberikan oleh Inspire.
Pada hari terakhir dari rangkaian final INPACT 2017, semua finalis diajak untuk berkeliling kota Medan serta mengikuti seminar yang diisi oleh Direktur Utama PT INALUM, Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Badan Ekonomi Kreatif, dan Guru Besar Teknik Industri USU. Setelah seminar selesai diselenggarakan, finalis dikejutkan dengan langsung diadakannya acara pengumuman kompetisi INPACT 2017. Dalam pengumuman tersebut, Inspire pun keluar menjadi juara pertama, mengalahkan berbagai tim lainnya termasuk tim dari Filipina yang menduduki juara kedua dan tim dari USU yang mendapatkan juara ketiga. “Saya sih tidak menyangka akan menang, tapi Jona dan Calvin agak menyangka karena sebelumnya MC memberikan banyak clue tentang pemenangnya,” ujar Ilham.
Didorong Motivasi Berkompetisi
Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam tim bernama Inspire ini mengaku bahwa mereka telah bersatu dalam sebuah tim sejak mengikuti Chronics pada tahun 2016 silam. Semenjak itu, mereka rutin mendaftar berbagai kompetisi, salah satunya adalah INPACT 2017 yang mengantarkan mereka kepada gelar juara pertama. Ke depannya, Inspire masih memiliki berbagai kompetisi yang akan diikuti. Rencananya, mereka akan menggunakan hadiah yang didapatkan dari INPACT 2017 sebagai modal untuk mengikuti kompetisi-kompetisi lainnya.