Tim ITB Menangkan Juara 1 3rd Internasional HVAC Design Contest Regional Indonesia

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id – Tim mahasiswa ITB memenangkan Juara 1 Midea 3rd International HVAC Design Contest 2023 untuk Regional Indonesia (31/08/2023). Kompetisi ini diselenggarakan oleh Midea Electronics Indonesia.

Kompetisi ini berfokus pada pengembangan desain HVAC (Heating Ventilation and Air-Conditioning). Pada tahun ini, penyelenggara menyediakan studi kasus berupa desain mall yang dapat dikategorikan sebagai green building.

Adapun beberapa nama mahasiswa yang terlibat dalam ajang bergengsi tersebut, antara lain:
1. Timothy Pierson - Teknik Mesin - 13120094
2. Mochamad Faiq Al-Harits - Teknik Mesin - 13120143
3. Arkaan Rasyad Usman - Teknik Mesin - 13120005
4. Naufal Zaki Labib Zuhair - Teknik Mesin - 13120116
5. Gani Muhammad Zohari - Arsitektur – 15220003

Atas terpilihnya tim dari mahasiswa ITB ini, mereka pun diproyeksikan untuk mengikuti kompetisi di tingkat nasional.

Kemenangan tersebut didukung atas bimbingan dari Dosen Kelompok Keahlian Konversi Energi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Dr.Eng. Ir. Firman Bagja Juangsa, S.T., M.Eng.

Karya yang mereka kerjakan berangkat dari permasalahan sebuah bangunan besar yang otomatis memiliki riwayat konsumsi energi yang besar pula. Terutama untuk pendinginan atau penghangatan ruangan, demi kenyamanan pengunjung.

Setelah menginterpretasikan kasus yang diberikan, mereka kemudian memproyeksikan tugas-tugas yang bisa dikerjakan masing-masing anggota. Mereka memulainya dengan membagi dua fokus yakni aspek arsitektur dan teknis. Untuk aspek teknis, mereka meninjau kebutuhan perhitungan beban pendinginan dan pemilihan sistem.

Dalam menjawab permasalahan, mereka mendesain mall dengan pendekatan pasif dengan mempertimbangkan pemilihan material yang hemat energi dan desain ruang terbuka yang bisa meningkatkan efisiensi energi.

Perancangan arsitektur dibuat dengan pemilihan alternatif solusi yang paling ramah lingkungan dengan pengondisian ruangan secukupnya dengan pemanfaatan biophilic façade. Setelah dilakukannya pemilihan sistem HVAC dan kalkulasinya, mereka akhirnya mendapatkan desain paling cocok. Desain yang mereka dapatkan meliputi bangunan mall estetik dengan konsep green building empat lantai hemat energi, 5 period division scheduling, dan efisiensi pengurangan sistem pendinginan hingga 25%.

“Salah satu pengalaman yang menarik adalah harus berkompetisi melawan tim yang bagus-bagus banget bahkan ada yang dari jurusan Teknik Refrigerasi. Secara di atas kertas pasti mereka udah lebih menguasai topik refrigerasi dibanding tim kita yang belajar teknik mesin secara general dan hanya ada dasar-dasar refrigerasi," kata Timothy dalam wawancara pada (10/09/23).

"Namun, syukurnya kita masih diberi kemenangan buat kompetisi kemarin. Semua karena izin Tuhan YME dan kerja keras setiap anggota tim yang udah ngasih yang terbaik terlepas dari segala kekurangan yang masih ada,” lanjutnya.

Dalam pelaksanaannya, Timothy dan timnya mengakui menghadapi tantangan utamanya dalam membuat sebuah ide yang inovatif namun realistis. Dalam mendesain bangunan ini, mereka melalui tahapan pemecahan masalah hingga ke akarnya melalui studi literatur yang mereka baca.

Proses pengidentifikasian masalah ini memberikan pemahaman kepada mereka terkait operasi sitem dengan penerapan efisiensi energi.
Inovasi ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut mengingat mendesaknya isu krisis energi yang tengah terjadi. Adanya konsep green building akan menjadi kebutuhan manusia dalam menghadapi situasi-situasi yang harus menuntut keberlanjutan kehidupan manusia.

Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin, 2020)