Tim KSEP ITB Raih Juara Simulasi Saham
Oleh Adhitia Gesar Hanafi
Editor Adhitia Gesar Hanafi
BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa ITB kembali menunjukan prestasinya dalam kegiatan Padjadjaran Online Trading Competition yang diselenggarakan sejak Kamis (21/08-04/09/14). Tim Brilliant Never Stop dari unit kegiatan mahasiswa KSEP (Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal) ITB yang beranggotakan Joanne Angelina (Sains Teknologi Farmasi 2011) dan Gloria Gloretta (Teknik Kimia 2011) berhasil menyisihkan 34 tim lainnya yang berasal dari berbagai universitas seperti Universitas Indonesia, Universitas Telkom, Universitas Parahyangan, Politeknik Negeri Bandung, dan Universitas Padjadjaran yang juga turut serta dalam kompetisi tersebut. Kompetisi tersebut terselenggara atas kerjasama Financial Market Community Unpad dengan PT.Philip Securities Indonesia.
Acara yang bertemkan "Pasar Modal Sebagai Bagian Perencanaan Keuangan" tersebut diselenggarakan dengan tujuan agar para peserta memiliki kesadaran akan pentingnya berinvestasi dan memiliki kemampuan untuk berinvestasi di dunia pasar modal dalam bentuk saham. Kompetisi ini dimulai dengan seminar selama tiga hari bertempat di Bale Rumawat Unpad dan dilanjutkan dengan transaksi pembelian maupun penjualan saham secara online melalui aplikasi yang telah disediakan panitia selama sembilan hari. Setelah sembilan hari berlalu, lima tim dengan jumlah uang kas terbanyak memasuki tahapan final dan memaparkan hasil analisa fundamental dan teknikal terhadap saham yang telah dibeli selama sembilan hari sebelumnya.
Dalam sesi wawancara, Joanne menyayangkan kondisi kebanyakan masyarakat Indonesia yang belum paham mengenai saham dan menganggap saham adalah suatu tebakan tanpa analisis. Joane dan Gloria menuturkan bahwa saham memang terdengar asing bagi mahasiswa ITB, namun bukan berarti saham tidak bisa dipelajari oleh anak teknik. "Sebenarnya saham tidaklah sulit. Gak ada keluarga yang main saham, belajar saham dari KSEP dan baca-baca buku, jadi intinya asalkan ada kemauan pasti bisa." ujar Joane.
Sependapat dengan Joanne, Gloria menyatakan kemauan dan rasa ketertarikan adalah hal yang paling penting sebelum memulai belajar. "Kebetulan belajar ekonomi makro dikuliahan dan terkadang suka iri kalau liat temen yang jago ekonomi makro dan baca buku tebel, terus aku ngerasa kayak termotivasi untuk belajar investasi saham." tutur Gloria. Disinggung megenai motivasi berkompetisi, keduanya menyatakan bahwa motivasi mengikuti kompetisi tersebut adalah rasa ingin belajar dan cita-cita sukses dalam investasi saham. Joane bercita-cita ingin memulai usaha menjadi pedagang besar di dunia farmasi dengan modal yang telah dikumpulkanya melalui investasi saham sejak muda, sedangakn Gloria ingin membuat usaha dan menjadi kaya.
Gloria dan Joanne memiliki harapan besar agar investor pasar saham di Indonesia dapat meningkat, mengingat kondisi pasar saham Indonesia yang masih potensial untuk berkembang dan mayoritas transaksi bersumber dari modal asing. "Bagi rekan-rekan yang ingin memulai belajar berinvestasi saham, membaca buku dan internet adalah metode belajar yang dapat dilakukan, namun hal tersebut tidaklah cukup, mengingat dunia saham memerlukan praktek dan jam terbang," tuturnya mengakhiri wawancara.