Seminar KSEP: Langkah Awal Menuju Dunia Investasi
Oleh asni jatiningasih
Editor asni jatiningasih
BANDUNG, itb.ac.id- Minggu (9/3), bertempat di Galeri Utama Campus Center Sayap Timur, Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal (KSEP) ITB menyelenggarakan seminar bertajuk “First Step to the Investment World” (Fiesto). Hadir sebagai pembicara Manajer Penjualan Danareksa, Maryadi Suwondo, S.E. dan perwakilan dari Bursa Efek Indonesia.
Sesi satu, Maryadi Suwondo mengangkat topik “Investasi, Saham, dan Obligasi”. Maryadi dalam paparannya menekankan perbedaan antara berinvestasi dan berspekulasi. Investasi berarti transaksi jangka panjang berbasis analisis fundamental, sedangkan spekulasi merupakan transaksi jangka pendek berbasis pada momen dan gerakan harga. Berbeda dengan spekulan yang sering disamakan dengan penjudi, seorang investor mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memutuskan untuk berinvestasi dengan saham. Faktor tersebut diantaranya analisis fundamental (laporan keuangan perusahaan), teknikal (historikal dan grafik index), sentimen dan rumor, juga psikologi dan kelakuan pasar. Dalam bertransaksi, investor mendapat rekomendasi dan informasi dari broker (pialang) tentang saham perusahaan yang berpotensi memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Setelah memutuskan saham perusahaan mana yang akan dibeli, investor menghubungi dealer kemudian dealer segera menginformasikan floor trader untuk mengeksekusi order. Transaksi saham dilakukan melalui perusahaan sekuritas sebagai fasilitator antara investor dan perusahaan. Instrumen investasi lain, yaitu obligasi (surat utang) memuat perjanjian kesediaan emiten (peminjam) untuk melakukan pembayaran secara tetap kepada investor (pemberi pinjaman) dalam periode tertentu. Emiten obligasi diantaranya pemerintah, pemerintah daerah, atau korporasi. Investor mendapat bunga dari setiap surat obligasi yang dibeli. Baik saham maupun obligasi selain memberikan keuntungan berupa peningkatan modal dan dividen juga memiliki resiko berupa capital loss.
Topik “Lebih Dekat dengan Pasar Modal Indonesia” disampaikan oleh perwakilan Bursa Efek Indonesia pada sesi kedua. Secara umum, pasar modal mempertemukan pihak perusahaan yang membutuhkan modal dengan investor yang hendak menanamkan modal. Pasar modal memperdagangkan saham dan obligasi. Manfaat pasar modal di Indonesia diantaranya menyediakan sumber pembiayaan, wahana investasi, penyebaran kepemilikan perusahaan, kesempatan memiliki perusahaan sehat dan prospektif, dan menyediakan lapangan kerja. Karakteristik pasar modal diantaranya merupakan cermin aktivitas ekonomi modern dan tolok ukur kinerja ekonomi, dinamis dan terus membutuhkan inovasi dan adaptasi, keterbukaan pada informasi, pergerakan modal tidak ditentukan batas wilayah, padat teknologi informasi, dan memiliki peraturan yang jelas. Lembaga utama yang berperan dalam pasar modal Indonesia adalah Badan Pengawas Pasar Modal(Bapepam), Organisasi Regulator Mandiri (SRO), dan Perusahaan Efek.
Fiesto merupakan rangkaian kedua dalam kerangka acara Capital Market Education Fair 2008 yang diselenggarakan KSEP, setelah sebelumnya diadakan online trading. Sebagai acara penutup akan diselenggarakan seminar lanjutan, Maestro (Mastering Your Strategy to be a Smart Trader), pada 15-16 Maret mendatang di Hotel Horison, Bandung.
Sesi satu, Maryadi Suwondo mengangkat topik “Investasi, Saham, dan Obligasi”. Maryadi dalam paparannya menekankan perbedaan antara berinvestasi dan berspekulasi. Investasi berarti transaksi jangka panjang berbasis analisis fundamental, sedangkan spekulasi merupakan transaksi jangka pendek berbasis pada momen dan gerakan harga. Berbeda dengan spekulan yang sering disamakan dengan penjudi, seorang investor mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memutuskan untuk berinvestasi dengan saham. Faktor tersebut diantaranya analisis fundamental (laporan keuangan perusahaan), teknikal (historikal dan grafik index), sentimen dan rumor, juga psikologi dan kelakuan pasar. Dalam bertransaksi, investor mendapat rekomendasi dan informasi dari broker (pialang) tentang saham perusahaan yang berpotensi memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Setelah memutuskan saham perusahaan mana yang akan dibeli, investor menghubungi dealer kemudian dealer segera menginformasikan floor trader untuk mengeksekusi order. Transaksi saham dilakukan melalui perusahaan sekuritas sebagai fasilitator antara investor dan perusahaan. Instrumen investasi lain, yaitu obligasi (surat utang) memuat perjanjian kesediaan emiten (peminjam) untuk melakukan pembayaran secara tetap kepada investor (pemberi pinjaman) dalam periode tertentu. Emiten obligasi diantaranya pemerintah, pemerintah daerah, atau korporasi. Investor mendapat bunga dari setiap surat obligasi yang dibeli. Baik saham maupun obligasi selain memberikan keuntungan berupa peningkatan modal dan dividen juga memiliki resiko berupa capital loss.
Topik “Lebih Dekat dengan Pasar Modal Indonesia” disampaikan oleh perwakilan Bursa Efek Indonesia pada sesi kedua. Secara umum, pasar modal mempertemukan pihak perusahaan yang membutuhkan modal dengan investor yang hendak menanamkan modal. Pasar modal memperdagangkan saham dan obligasi. Manfaat pasar modal di Indonesia diantaranya menyediakan sumber pembiayaan, wahana investasi, penyebaran kepemilikan perusahaan, kesempatan memiliki perusahaan sehat dan prospektif, dan menyediakan lapangan kerja. Karakteristik pasar modal diantaranya merupakan cermin aktivitas ekonomi modern dan tolok ukur kinerja ekonomi, dinamis dan terus membutuhkan inovasi dan adaptasi, keterbukaan pada informasi, pergerakan modal tidak ditentukan batas wilayah, padat teknologi informasi, dan memiliki peraturan yang jelas. Lembaga utama yang berperan dalam pasar modal Indonesia adalah Badan Pengawas Pasar Modal(Bapepam), Organisasi Regulator Mandiri (SRO), dan Perusahaan Efek.
Fiesto merupakan rangkaian kedua dalam kerangka acara Capital Market Education Fair 2008 yang diselenggarakan KSEP, setelah sebelumnya diadakan online trading. Sebagai acara penutup akan diselenggarakan seminar lanjutan, Maestro (Mastering Your Strategy to be a Smart Trader), pada 15-16 Maret mendatang di Hotel Horison, Bandung.