Tim Mahasiswa ITB Boyong Dua Kejuaraan Hackathon Paragon dan BUMN

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id–Mahasiswa memiliki peluang mengembangkan diri lebih luas contohnya seperti mengikuti perlombaan. Hackathon adalah salah satu pilihan lomba yang fleksibel dan mengasah cara berpikir kritis mahasiswa. Hackathon sendiri adalah jenis kompetisi kolaboratif untuk mengembangkan proyek perangkat lunak untuk menjawab permasalahan berdasarkan peluang bisnis.

Beberapa waktu lalu, tim mahasiswa multidisiplin ilmu yang terdiri atas Daffa Raditya Farandi (Kewirausahaan 2020), Neng Firly Sriramadhani (Kimia 2020), Dewi Nurul Islami (Farmasi Klinik dan Komunitas 2019), dan Aulia Putri (Farmasi Klinik dan Komunitas 2019), berhasil memboyong juara di dua kejuaraan Hackathon.

Lomba pertama yang mereka ikuti adalah Hacking Innovation PT Paragon Corp X The Local Enablers X Agility Transformation 2023 dengan memperoleh predikat The Best Pithching. Lomba pertama ini adalah perjalanan awal mereka mengidentifikasi ide berdasarkan permasalahan yang ada dengan metode design thinking.

Solusi yang mereka tawarkan berjudul Onecare yaitu aplikasi kesehatan sebagai alat bantu untuk mengingatkan penggunaan obat dalam meningkatkan kepatuhan pasien. Ide ini dipilih karena selama ini mereka turut prihatin dengan para penyandang penyakit kronis yang kerap kali terlupa untuk meminum obat.

Oleh karena itu, Onecare hadir bagi mereka sebagai aplikasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien meminum obat, meningkatkan pemahaman tentang pengobatan, dan memperbaiki manajemen penyakit kronis secara keseluruhan secara terintegrasi. Aplikasi ini diyakini menjadi solusi efisien karena hanya dengan memanfaatkan gawai, pengguna dapat memonitori perkembangan pasien.

Uniknya dari lomba pertama yang mereka ikuti awalnya berasal dari dua tim yang berbeda. Akhirnya keduanya memutuskan untuk menggabungkan tim karena memiliki kemiripan dalam mengangkat permasalahan terkait.

“Pengalamannya seru banget karena (bisa) review lagi tentang tools yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah mulai dari pakai persona canvas, business model canvas, design thinking, dan presentasi. Orang-orangnya juga ambis-ambis dan suportif,” ujar Firly.

Dengan formasi tim yang lebih lengkap, mereka kemudian melanjutkan ide ini ke perlombaan selanjutnya. Berbagai penyempurnaan ide mereka lakukan untuk mendaftarkan perlombaan bernama Forum Digital Hackathon Kementerian BUMN RI 2023. Sebuah prestasi yang membanggakan karena tim mereka berhasil menjadi Juara 3 dari 150 finalis terpilih dan berkesempatan mempresentasikan ide mereka kepada pimpinan-pimpinan BUMN.

Mereka mengakui bahwa untuk sampai ke tahap ini tantangan utama yang mereka hadapi adalah saat memikirkan ide terkadang buntu sehingga perlu banyak diskusi. Belum lagi karena tim terdiri atas antarangkatan cukup sulit dalam menyinkronisasi waktu diskusi di sela-sela kesibukan tugas akhir dan kesibukan lainnya.

Mereka berharap ide ini bisa diwujudkan karena akan berdampak besar bagi masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan. Mereka menerima dengan tangan terbuka untuk menjalin kerja sama antarpihak yang relevan untuk merealisasikan ide ini baik secara material maupun nonmaterial.

Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin, 2020)