Tim Mahasiswa ITB Juara 1 CENS UI 2024, Tawarkan Solusi Inovatif Permasalahan Pariwisata Berkelanjutan Nias Selatan

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id – Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih juara pertama kompetisi Innovative Essay Competition pada Civil Engineering National Summit 2024 yang diadakan Universitas Indonesia (CENS UI 2024).

CENS UI 2024 mengangkat tema “From Blueprint to Adventure: Civil Engineering Role in Sustainable Tourism”. Kompetisi ini mencari ide-ide inovatif melalui esai mengenai peran teknik sipil dan lingkungan pada kepariwisataan dengan mengusung konsep sustainable tourism.

Kompetisi ini diadakan dengan beberapa tahapan, mulai dari pembuatan esai pada 23 Januari-4 Februari 2024, penyelenggaraan bootcamp untuk 20 finalis pada 7-9 Maret 2024, pengumuman top 5 finalis pada 28 Maret 2024, pembuatan infografis pada 29 Maret-9 April 2024, dan presentasi final pada 25 April 2024.

Tim Kuya Kuyi Plano yang beranggotakan Nur Rama Adamas dan Kinanti Arumsari Subrata dari Prodi Teknik Sipil, serta Rizqulloh Muthohhar Hamim dari Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota membawakan inovasi N-Card yang merupakan singkatan dari “Nias Selatan: Conservating and Discovering Nature”. Ide ini mencoba memberikan solusi yang integratif dari permasalahan pariwisata berkelanjutan yang ada di Nias Selatan. “Kalau Nias Selatannya sendiri, kami pilih karena Kabupaten tersebut memiliki berbagai daya tarik wisata, baik alam maupun budaya, serta telah diakui oleh dunia (UNESCO),” ujar Kinan.

Namun, terdapat permasalahan yang menghambat penerapan pariwisata berkelanjutan di sana, yaitu biaya transportasi yang tinggi, informasi dan rute transportasi umum yang terbatas, tingginya angka kerusakan jalan, dan kebijakan yang belum mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan.

“kami memberikan solusi integratif yang menyelesaikan masalah dari ketiga aspek tersebut, yaitu sistem transportasi, infrastruktur jalan, dan kebijakan,” ujar Rizqulloh.

Aspek pertama dari solusi integratif yang ditawarkan adalah sistem transportasi. Usulan solusi yang diberikan adalah redesain transportasi, integrasi pembayaran, dan guide book bagi para turis. Dari aspek kedua, solusi yang diusulkan adalah program dengan konsep green pavement. “Hal ini dilakukan melalui pemanfaatan limbah cangkang sawit di Nias Selatan sebagai green pavement filler,” ucap Rizqulloh. Dari aspek terakhir, kebijakan, tim Kuya Kuyi Plano mengusulkan mengenai integrasi solusi N-Track dengan kebijakan yang ada di Nias Selatan.

Dalam prosesnya, tim ini mengalami sejumlah kendala mulai dari kesibukan masing-masing anggota hingga proses pemilihan lokasi studi. “Di pekan ketiga, kami belum bisa memilih lokasi studi karena ternyata cukup kompleks dan pertimbangan kami cukup banyak juga,” ujar Rama.

Meski begitu, setiap tahap dapat mereka jalani. Pada tahap final, mereka sukses mempresentasikan ide inovatif dan puas akan proses akhir yang diberikan.

Melalui ajang ini, mereka meyakini bahwa kerja sama dan saling percaya dalam tim sangat penting. “Harus percaya dengan anggota tim. Ingat ini adalah kerja tim dan bukan kerja sendiri. Kalau ada hal yang tidak bisa di-handle bisa dikomunikasikan untuk bisa digantikan terlebih dahulu,” kata Rama.

Reporter: Raja Parmonang Manurung (Teknik Pertambangan, 2021)
Dokumentasi: Tim Kuya Kuyi Plano