Tim Mahasiswa ITB Raih Dua Penghargaan Nasional Berkat Inovasi Energi Hidrogen Terbarukan

Oleh Azka Zahara Firdausa - Mahasiswa Rekayasa Hayati, 2022

Editor Anggun Nindita

Dokumentasi penyerahan penghargaan Tim Jawa-ra-santuy sebagai 2nd Winner pada ajang Development of Industrial Chemical Engineering (DevICE)

BANDUNG, itb.ac.id — Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), yaitu Hanif Yusran Makarim (Rekayasa Pertanian), Muhammad Daffa Anrizky (Teknik Bioenergi dan Kemurgi), dan Bondan Attoriq (Teknik Metalurgi), berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan sekaligus dalam waktu satu minggu.

Tim yang menamakan diri Jawa-ra-santuy ini meraih Juara 2 pada Paper Innovation Competition OCEANO 2025 yang diselenggarakan pada Jumat (3/10/2025), serta Juara 2 pada ajang Development of Industrial Chemical Engineering (DevICE) pada Minggu (5/10/2025).

Kedua kompetisi tersebut digelar oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), masing-masing oleh HIMATEKLA ITS untuk OCEANO 2025 yang dilaksanakan secara daring, dan oleh Industrial Chemical Engineering Revolution (ICHEVO) ITS untuk DevICE yang diadakan secara luring.

Di bawah bimbingan Dr. Eng. Dwi Hantoko, S.T., M.T., tim ini mengangkat inovasi pengembangan energi hidrogen berbasis sumber terbarukan.

Pada ajang DevICE, tim Jawa-ra-santuy mengusung karya berjudul “Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit dalam Produksi Hidrogen melalui Biogas Steam Reforming berbasis Katalis Ni/Al?O? Teroptimasi Machine Learning dalam Reaktor Membran Pd-Ag”.

Karya ini menghadirkan inovasi konversi limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi bahan bakar hidrogen yang ramah lingkungan.

Sementara itu, dalam kompetisi OCEANO, mereka mengajukan karya bertajuk “Integration of Microalgae and Biogas Steam Reforming for Hydrogen Energy Production in an Innovative Machine Learning-optimized Floating CCU Structure”.

Konsep ini memanfaatkan mikroalga lepas pantai untuk memproduksi hidrogen, dengan emisi CO? dari kilang minyak sebagai sumber nutrisi utama.

“Kedua karya ini sama-sama berfokus pada produksi hidrogen dari bahan baku terbarukan. Untuk DevICE kami mengolah limbah tandan kosong kelapa sawit, sedangkan untuk OCEANO kami menggunakan mikroalga. Kami ingin menunjukkan bahwa potensi sumber daya alam Indonesia dapat dikonversi menjadi energi berkelanjutan,” jelas Hanif.


Sesi presentasi oleh Hanif dan Daffa pada kompetisi DevICE secara luring

Meski berhasil meraih dua penghargaan, perjalanan tim tidak lepas dari berbagai tantangan.

“Kendala utama kami adalah waktu, karena jadwal kami tidak selalu sejalan. Bahkan Bondan tidak dapat hadir ke ITS untuk presentasi. Kami juga sempat mengalami kendala teknis seperti laptop dan ponsel yang bermasalah hingga hampir kehilangan data coding,” ujar Hanif.

Ia menambahkan, kunci utama keberhasilan mereka adalah komunikasi yang efektif antaranggota tim serta kemampuan menjaga fokus selama proses lomba.

“Tips memenangkan kompetisi adalah mengenali latar belakang juri, menguasai panggung, dan tetap tenang saat presentasi,” imbuhnya.

Tim Jawa-ra-santuy berharap karya mereka dapat berkontribusi pada pengembangan energi hidrogen nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN, agar target pengembangan energi hijau tidak hanya sebatas wacana, tetapi juga menjadi langkah nyata menuju kemandirian energi Indonesia.

Ke depan, mereka berencana mengeksplorasi lebih lanjut berbagai spesies mikroalga serta melakukan analisis komparatif terhadap metode produksi hidrogen yang lebih efisien.

“Kami berharap riset ini dapat menjadi salah satu wujud nyata dalam mendukung implementasi energi hidrogen yang telah direncanakan oleh Kementerian ESDM dan PLN untuk periode pasca-2040,” tutur Hanif.

Melalui dua capaian tersebut, Tim Jawa-ra-santuy membuktikan semangat generasi muda ITB dalam menghadirkan inovasi energi hidrogen terbarukan, sebagai langkah nyata menuju masa depan energi bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia.

#prestasi #prestasi mahasiswa #sdg7 #affordable and clean energy #sdg9 #industry innovation and infrastructure #sdg12 #responsible consumption and production #sdg13 #climate action #sdg17 #partnership for the goals