Tim Mahasiswa ITB Raih Juara 2 Lomba Olympiar

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Tim Mahasiswa Teknik Geologi ITB meraih prestasi Juara 2 dalam Olimpiade Agincourt Resources (OlympiAR) 2022 yang diadakan oleh PT Agincourt Resources (PTAR). Pengumuman juara tersebut disampaikan dalam pada Grand Final secara luring, Sabtu (1/4/2023).

Tim tersebut beranggotakan Affan Aji Wiwatama (12020029), Rismawan Nurhuda (12020046), dan Yusuf Fadhilah Firman (12020035). Lomba yang mereka ikuti bertemakan Mineral Discovery, Unearthing Sustainable Future merupakan lomba yang diikuti oleh mahasiswa jurusan tambang, geologi, dan teknik dari 12 universitas di Indonesia. Olimpiade ini memiliki materi yang berfokus pada rencana tambang, proses tambang, dan pascatambang.

“Jadi, Olympiar itu lomba pemodelan geologi dan resources estimation yang mana kita diberi task atau challenge untuk membuat suatu esai berkaitan dengan geologi terutama pertambangan, selanjutnya kita membuat model geologi, dan yang ketiga kita membuat model tentang estimasi sumber daya yang ada di pertambangan,” Affan saat wawancara.

Lomba ini diselenggarakan sejak Desember 2022 hingga Maret 2023 dan terdiri dari tiga tahapan; 1st Round, 2n Round - Elimination Round, dan Grand Final. Pada tahap pertama yang dilaksanakan pada tanggal 25—27 januari 2023, Affan, Rismawan, dan Yusuf diharuskan mengerjakan soal dan membuat esai dari pertanyaan yang telah diberikan oleh panitia. Pada tahap ini, tim yang bernama Sylvite ITB berhasil melangkah ke babak selanjutnya setelah berkompetisi dengan 70 tim.

Pada babak selanjutnya, 2nd RoundElimination, mereka diharuskan untuk membuat model tiga dimensi (3d) dari struktur geologi dan properti batuan di dalam bumi dengan menggunakan data geologi, seperti alterasi dan litologi.

“2nd Round itu kita (melakukan) pemodelan geologi. Jadi, pemodelan tiga dimensi geologi, yang diseleksi dari 70 tim dari 1st Round masuk ke 2nd Round-nya 20 tim. Trus dari 2nd Round diseleksi lagi ke grand final untuk diambil 5 tim,” ujar Rismawan saat diwawancarai oleh Reporter Humas ITB, Kamis (6/4/2023).

Pada babak grand final, para peserta ditantang untuk melakukan resource estimation yang dilakukan secara luring pada 1 April 2023 di Yogyakarta.

Saat ditanya mengenai tantangan saat mengikuti lomba, Affan menjawab bahwa mereka harus bisa membagi waktu antara perlombaan dan akademik di kampus karena waktu pelaksanaan lomba berdekatan dengan waktu ujian. Melakukan pemodelan geologi juga merupakan sebuah tantangan bagi mereka karena sebagian besar materi tersebut belum diajarkan dalam perkuliahan.

“Terutama di software-software yah. Karena (software yang digunakan) ini udah masuk ke level perusahaan yang mana software-nya itu tidak dipelajari di waktu perkuliahan,” ucap Affan.

Namun, dengan usaha yang maksimal, mereka akhirnya bisa melewati semua tantangan yang mereka hadapi.

“Pertama, kita cari info ke kakak tingkat yang sudah masuk ke perusahaan yang udah masuk ke bidang profesional, terus ya mungkin belajar-belajar sendiri dari jurnal, paper, tutorial-tutorial di YouTube. Ya intinya lebih banyak bertanya dan belajar sendiri, sih.” Tambah Rismawan.

Menurut mereka, perlombaan ini sangat berkesan bagi Affan, Rismawan, dan Yusuf. Mereka dapat meningkatkan keterampilan mereka terkait geologi dan memperoleh banyak wawasan baru dari para ahli yang hadir pada babak grand final, khususnya terkait pemodelan geologi dan estimasi sumber daya.

Mereka berharap, terutama untuk mahasiswa di Teknik Geologi ITB, supaya terinspirasi untuk mengikuti perlombaan. “Harapan ke depanya partisipasi ITB bukan cuma lomba geologi aja. Karena selain dapet prize (kalo juara), mungkin bisa ningkatin skill juga dan hasil dari lomba ini bisa jadi batu loncatan buat memasuki jenjang profesional,” tambah Rismawan saat menyampaikan harapannya.

Reporter: Arif Hermawan (Teknik Sipil, 2021)