Tim Mahasiswa ITB Sabet Juara 1 NEST 2024, Usung Konsep Pembangkit Listrik dari Tandan Kosong Kelapa Sawit
Oleh Raja Parmonang Manurung - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2021
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Tim mahasiswa ITB meraih juara tiga Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) National Electric Summit (NEST) 2024. Mereka tergabung dalam tim The ThinkTank yang beranggotakan Rosdiana Anjelina, Brigitta Gunawan, Helga Evangelina, dan Yohanes Adrian Biku Pia.
(NEST) 2024 merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Elektro (IME) Universitas Indonesia dan berkolaborasi dengan IEEE Student Branch UI sebagai tempat untuk para pejuang muda mengembangkan karyanya yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, guna mendukung dan merealisasikan generasi Indonesia Emas 2045. NEST merupakan wadah bagi mahasiswa seluruh Indonesia untuk bertukar pikiran, berkompetisi, berkreasi, dan berkesempatan mengembangkan ide-ide kreatif.
Pada tahun 2024, NEST UI mengusung tema “Sustainable Solutions: Electrical and Technology Innovations with Industrial Relevance". Subtema yang dipilih oleh tim ITB dalam membuat LKTI pada NEST 2024 ini adalah renewable energy. LKTI yang dibuat mampu membawakan tim ini meraih juara 3 dari 80 tim yang ada setelah melakukan pitching day secara daring pada 26 Oktober 2024. Awarding dilakukan pada 9 November 2024 secara daring.
Tim The ThinkTank yang mengusulkan solusi berupa penyediaan energi yang berkelanjutan menggunakan tandan kosong kelapa sawit. “Dalam pertanian dan perkebunan di Indonesia, produksi kelapa sawit mencapai 45.58 juta ton per tahun,” ucap Rosdiana.
Tim menyatakan bahwa mereka memanfaatkan potensi besar dari limbah tandan kosong kelapa sawit untuk menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan. Grace menekankan bahwa hal ini sejalan dengan upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih berkelanjutan, sementara Rosdiana menambahkan bahwa inisiatif ini dapat meningkatkan reputasi Indonesia di kancah internasional.
Proses pengolahan tandan kosong kelapa sawit menjadi energi listrik ini menggunakan sistem konservasi proses pembakaran. “Dari hasil pembakaran tandan kosong tersebut tercipta uap panas dan abu. Uap panas itu dipakai untuk menjalankan turbin yang akan menjalankan generator untuk menghasilkan listrik,” tutur Adrian. Adrian juga menambahkan bahwa abu hasil pembakaran yang akan mineral dapat menjadi pupuk tanaman kelapa sawit kembali.
“Dengan proses ini, swasembada pangan bahkan di daerah terpencil yang tidak memiliki teknologi yang mutakhir pun dapat tercapai,” ucap Helga.
Solusi yang ditawarkan oleh tim The ThinkTank adalah solusi gabungan interdisiplin. Diperlukan pengetahuan mengenai bioenergi dan kemurgi, rekayasa pertanian, hingga rekayasa hayati. Konsep interdisiplin ini adalah suatu tantangan bagi tim The ThinkTank.
Helga menjelaskan bahwa tim mereka telah melakukan penelitian dalam jangka waktu yang cukup lama. Trias menambahkan bahwa mereka sempat merasa kewalahan karena tugas akhir yang bersamaan. Namun, visi yang sama untuk berkontribusi pada energi berkelanjutan di Indonesia menjadi motivasi bagi mereka untuk terus berjuang. Adrian juga mengakui adanya kendala akibat perbedaan jadwal perkuliahan, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat tim untuk berkolaborasi. Rosdiana menambahkan bahwa mereka saling membantu untuk mengoptimalkan ide-ide yang mereka miliki.
Mengikuti lomba LKTI ini membuat sadar tim The ThinkTank bahwa interdisiplin ilmu adalah suatu hal yang menarik. "Mnding daripada bersaing antara jurusan, kita inovasi antar Jurusan," ucap Helga.
The ThinkTank berharap semakin banyak mahasiswa ITB yang berinovasi melalui interdisiplin sehingga inovasi yang baik mampu menjangkau semua bidang dan sudut pandang.
Meskipun sempat merasa kurang percaya diri karena tim lain berasal dari universitas ternama, Grace tetap memotivasi teman-teman mahasiswa memberikan yang terbaik.
Adrian menyatakan bahwa Tim The ThinkTank berkomitmen untuk menghasilkan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga dapat menginspirasi perubahan yang lebih besar.
Dengan slogan "The ThinkTank, Bridging Energy Gap, Powering Every Corner!", tim juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk mengatasi masalah energi.
Reporter: Raja Parmonang Manurung (Teknik Pertambangan, 2021)
Dokumentasi: Tim The ThinkTank