Tim Mahasiswa Teknik Perminyakan ITB Boyong Gelar Juara 1 Business Case Competition Petrolida 2023
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Tim Audaces ITB berhasil menjadi juara 1 event Petroleum Integrated Days (Petrolida) tahun 2023 dalam kejuaraan business case competition. Tim ini beranggotakan tiga mahasiswa Teknik Perminyakan 2021, yakni Athallah Akmal Rama Petrova, Adam Adrian Novaldino, dan Immanuel Saul M. S. Perhelatan tingkat internasional ini diselenggarakan Society of Petroleum Engineer (SPE) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Cabang lomba kasus bisnis ini menggaet Grab sebagai case collaborator. “Kategori ini menjadi salah satu lomba yang tidak berkaitan dengan perminyakan dalam ajang Petrolida 2023. Kami melalui tahap preliminary submission, solution report submission, dan final submission,” tutur Petro. Tahapan tersebut telah bergulir sejak akhir Februari dan mencapai puncaknya pada Sabtu (20/5/2023) yang lalu di Surabaya.
Melalui analisis Four Action Framework, sebagai pedoman penerapan Blue Ocean Strategy, mereka berhasil mengusulkan solusi dari kasus yang disodorkan. “Kami menggodok ide untuk bisa mempertahankan loyalty user Grab pascapandemi. Solusi ini harus sustainable, memiliki unique value proposition, menguntungkan bagi perusahaan, dan visible untuk diterapkan di Indonesia,” jelas Petro. Strategi yang ditawarkan adalah personalization, gamification, dan appreciation.
Persiapan yang dilakoni terhitung singkat karena mereka mengaku sebagai deadliner. Pembagian tugas dilakukan di awal kemudian dilakukan perumusan bersama-sama secara sinergis dengan cara diskusi bersama dan saling mengadu gagasan masing-masing. Selain itu, tim ini juga menyiapkan pertanyaan apa saja yang mungkin diajukan oleh juri di babak final.
“Kami cukup percaya diri dengan ide-ide orisinal yang dibawakan. Bahkan saat final kami kompak menggunakan jas berwarna merah sebagai simbol keberanian, seperti nama tim ini,” ceritanya. Persiapan yang matang dan presentasi yang all out mampu membuat Tim Audaces mengungguli 10 tim dari 7 perguruan tinggi lainnya.
“Kami mendaftar secara impulsif meskipun tidak memiliki ilmu yang cukup di bidang ekonomi. Kemenangan ini adalah first dance for unlimited rhyme. Artinya kami tidak ingin perjuangan ini berhenti sampai di sini, semoga bisa terus berlanjut sampai go international. Harapannya ide-ide kami bisa diimplementasikan dan juga meningkatkan kenyamanan bagi pengguna,” ungkap Immanuel.
“Bekalnya hanya keberanian, rasa percaya diri, and fortune will favor you,” tutupnya dalam wawancara pada Rabu (31/5/2023).
Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)