Tim Rakata ITB Kembangkan Mobil Inovatif Berbahan Bakar Etanol

Oleh Shabrina Salsabila

Editor Shabrina Salsabila

BANDUNG, itb.ac.id - Sebuah mobil kecil melaju di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia pada Juli 2012. Konon, mobil ini disebut-sebut sebagai kendaraan dengan bahan bakar paling efisien se-Indonesia pada masanya. Dengan menggunakan etanol murni sebagai bahan bakar, mobil ini mampu menempuh jarak sejauh 291 kilometer untuk setiap satu liter etanol yang dikonsumsi. Lantas, siapakah pembuat mobil yang mampu menjawab tantangan penghematan energi di tengah kebutuhan energi dunia yang semakin meningkat ini?

Jawabannya adalah tim Rakata, sebuah tim yang beranggotakan sekitar dua puluh mahasiswa ITB dari berbagai jurusan. Tim ini fokus dalam merancang kendaraan masa depan untuk diikutsertakan dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia (SEM) yang diadakan setiap tahun. Rakata yang dibentuk pada tahun 2011 merupakan gabungan dari dua tim, yakni Rajawali dan Exia yang mewakili Indonesia dalam Shell Eco Marathon 2010.

Dilansir dari websitenya, Rakata menyebutkan bahwa selain menggunakan bahan bakar alternatif, mobil hasil rancangan juga harus dapat mengonsumsi bahan bakar seefisien mungkin. Artinya, mobil harus dapat menempuh jarak terjauh dengan jumlah bahan bakar yang sekecil mungkin. Dalam merancang mobil, Tim Rakata memilih etanol murni sebagai bahan bakar karena sifatnya yang ramah lingkungan. Pada tahun 2011, mobil yang diciptakan tim Rakata berhasil menempuh jarak 244 kilometer per liter etanol yang dikonsumsi. Di tahun berikutmya, Rakata berhasil memecahkan rekor dengan menciptakan mobil dengan jarak tempuh 291 kilometer per liter etanol yang dikonsumsi.

Kiprah tim Rakata dalam ajang Shell Eco Marathon Asia telah menorehkan banyak prestasi. Pada tahun 2012, gelar 2nd runner up kategori Prototype Class berhasil diraih tim ini. Gelar juara pertama sebagai kendaraan paling efisien se-Indonesia juga berhasil diperolehnya. Pada tahun 2013, Rakata mampu menggondol trophy juara pertama untuk kategori Shell Student Energy Challenge.  Pada kategori ini para peserta ditantang untuk berbagi pikiran tentang bagaimana dunia dapat memenuhi permintaan energinya dalam bentuk infografis. Dengan menawarkan rancangan mobil berbahan bakar etanol murni, Rakata menyabet penghargaan off-track dengan hadiah senilai USD 5.000.

Siap Unjuk Gigi di SEM 2014


Bencana asap tebal yang melanda Malaysia beberapa waktu lalu menyebabkan mobil rancangan tim Rakata dan peserta SEM 2013 lainnya batal mengikuti kompetisi on track di Sirkuit Sepang. Meski demikian, seluruh peserta tersebut berhak untuk mengikuti kompetisi SEM berikutnya. Setelah melakukan berbagai penyempurnaan dan optimalisasi, tim Rakata menyatakan mobilnya siap melaju di SEM 2014 yang dilaksanakan di Sirkuit Luneta Park, Manila pada 6-9 Februari mendatang.

Mobil rancangan Tim Rakata untuk SEM 2014 mengusung sistem auotomasi jaw clutch sebagai keunggulannya. Sistem ini terbukti dapat meningkatkan efisiensi mobil karena dapat mengurangi gesekan antara roda dan mesin. "Ketika mobil dalam keadaan digas, roda dan mesin akan terhubung melalui gerigi jaw clutch. Pada saat inilah timbul gaya inersia yang menyebabkan pengeluaran daya. Ketika jalan turun, mobil tidak perlu digas dan  gerigi yang menghubungkan roda dan mesin akan terlepas secara otomatis. Akibatnya, tidak ada daya yang keluar sehingga efisiensi mobil meningkat," tutur M. Renaldi Anggalaksana (Teknik Mesin 2010) selaku Ketua Teknis Tim Rakata. Selain menggunakan sistem automasi jaw clutch, peningkatan efisiensi mobil juga dilakukan melalui pengurangan massa mobil. Salah satu caranya ialah dengan menggunakan material ringan, yakni fiber glass dan komposit sebagai bahan penyusun bodi mobil.

Mobil dengan berat total 70 kg ini menggunakan mesin dengan sistem injeksi. Mesin penggeraknya adalah mesin motor yang telah dibuang transmisi dan diganti biring-biringnya. Keunggulan lain yang dimiliki mobil adalah bentuknya yang aerodinamis sehingga rugi-rugi akibat gesekan antara mobil dengan udara dapat dikurangi. Peningkatan efisiensi mobil yang sedemikian rupa menyebabkan mobil ini mampu menempuh jarak sejauh 350 kilometer untuk setiap satu liter etanol yang dikonsumsi.

Mobil inovatif rancangan Tim Rakata diharapkan dapat memicu mahasiswa lain untuk ikut berinovasi dan berkreativitas. Di samping itu, mobil ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu titik terang dalam menyelesaikan krisis energi yang sedang melanda dunia, khususnya Indonesia. Semoga laga tim Rakata di Sirkuit Luneta Park pada Februari 2014 mendatang dapat membawa kabar baik dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Annisa Mienda C.
ITB Journalist Apprentice 2013

 

Dok. Tim Rakata ITB