Transformasi AntriQue Menjadi WaitHub, Langkah Strategis Startup Binaan ITB Menjawab Tantangan Global

Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung, melalui Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST), terus berupaya mendorong lahirnya inovasi untuk menjawab berbagai tantangan yang ada. AntriQue, startup binaan LPIK-ITB, kini hadir dengan wajah baru sebagai WaitHub. Peluncuran WaitHub dilaksanakan pada Rabu (14/8/2024) di Gedung Science Techno Park (STP) Ganesha, Bandung.

Peluncuran ini menjadi momentum penting bagi WaitHub, yang telah berjalan selama empat tahun dalam menyediakan solusi dalam manajemen antrean. Transformasi ini tidak hanya membawa pengembangan fitur dan layanan yang baru dan lebih baik dari sebelumnya, tetapi juga rencana dan strategi WaitHub untuk merambah ke pasar internasional. Dengan mengusung nama baru, WaitHub terus berusaha untuk mengukuhkan posisinya di berbagai sektor, baik di dalam maupun luar negeri.

Sekretaris Lembaga Bidang Kewirausahaan dan Inkubasi Bisnis ITB, Dr. Irwan Gumilar, S.T., M.Si., menegaskan bahwa perubahan ini sejalan dengan program PRIME STeP, sebuah proyek pengembangan STP di Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). Program ini bertujuan untuk mengembangkan riset inovasi, fasilitas laboratorium, pembinaan startup, serta penguatan kelembagaan Science Techno Park.

Melalui program PRIME STeP ini, ITB terus mendukung pengembangan startup, termasuk WaitHub, dengan menyediakan fasilitas dan pendampingan yang komprehensif. Program ini juga menjadi wadah bagi ITB untuk menjadi hub yang menghubungkan peneliti, startup, dan industri.

“Salah satu dukungan ITB yaitu dengan WaitHub ini dimasukkan ke dalam program PRIME STeP. Disana, kami ikut mengontrol dan mendukung apa yang dilakukan oleh WaitHub, baik dari segi pendanaan maupun dari segi output-nya, target-nya. Kami dari DKST tetap mendampingi WaitHub,” ujar Dr. Irwan.

CEO sekaligus Co-Founder WaitHub, Khafid Gunawan, menjelaskan kini WaitHub berfokus pada enam sektor utama, yakni Pariwisata, Kesehatan, Perbankan, Pemerintahan, Food & Beverage, dan Telekomunikasi. Setiap sektor memiliki kebutuhan unik, dan WaitHub telah mengembangkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing sektor.

WaitHub kini hadir dengan fitur-fitur yang semakin disempurnakan seperti booking, virtual waiting, online payment, dan rating bagi penyedia jasa layanan untuk memberikan kemudahan dan efisiensi bagi penggunanya. Fitur-fitur ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan menghemat waktu pengguna.

Sebut saja fitur virtual waiting yang memungkinkan pengguna memantau antrean secara real-time. Fitur ini sangat bermanfaat bagi pengguna yang tidak ingin menghabiskan waktu berjam-jam menunggu di lokasi sehingga dapat mengisi waktu menunggu dengan hal-hal yang lebih menunjang produktivitas.

Selain itu, WaitHub juga menawarkan kemudahan dalam melakukan booking layanan secara daring, yang memungkinkan pengguna untuk mempersiapkan kebutuhan mereka sebelum datang ke lokasi, seperti membawa dokumen penting saat mengurus di layanan publik.

Lebih lanjut, Khafid menjelaskan bahwa WaitHub terus berupaya untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan bisnis lokal.

Melalui WaitHub Ads, WaitClub, WaitPoint Partner, dan WaitGateway, WaitHub terus memperluas kolaborasi dan inovasi untuk memberikan dampak positif dalam berbagai sektor. Inovasi ini tidak hanya terbatas pada wilayah Indonesia, tetapi juga dirancang untuk merespons tantangan secara global.

Dengan dukungan penuh dari ITB melalui program PRIME STeP dan DKST ini, WaitHub diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi solusi utama dalam manajemen antrean di berbagai sektor, baik di Indonesia maupun di kancah internasional.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)