Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Literasi Keuangan
Oleh Owen Nixon Jimawan
Editor Owen Nixon Jimawan
BANDUNG, itb.ac.id – Saat ini perencanaan keuangan untuk
masa depan sangat diperlukan dan tentunya membutuhkan sumber-sumber yang
komprehensif untuk mendukungnya. Sumber komprehensif tersebut salah satunya
dapat diterima oleh mahasiswa melalui Financial
Literacy Workshop yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektroteknik
Institut Teknologi Bandung (HME ITB) di Ruang Multimedia Labtek V pada Sabtu
(25/02/17) kemarin. Acara ini menghadirkan pembicara dari staff pengajar
SBM ITB (pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan Perusahaan, Pasar Modal,
Ekonomika Bisnis, Keuangan Manajerial, Perencanaan Keuangan), Dr. Subiakto
Soekarno, MBA, RFA, QWP, CFP, dengan mengangkat tema Workshop Literasi
Keuangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan.
Pada workshop ini diberikan
sebuah pemahaman komprehensif bagaimana cara mengatur perencanaan keuangan dan keberjalanannya terbagi menjadi
tiga segmen. Segmen pertama membahas mengenai Turning Dreams into Goals, Profil Risiko, Langkah-langkah
Perencanaan Keuangan, Financial Check Up.
Hidup manusia pada hakikatnya semakin kompleks, informasi mengalir dengan cepat
dan lingkungan berkembang menjadi semakin baik. Permasalahannya adalah manusia tidak dapat hidup secara
produktif untuk selamanya sehingga diperlukan cara agar manusia bisa mengatasi itu.
Perencanaan keuangan tersebut dapat berupa analisis mengenai apa yang
dibutuhkan dan apa yang diinginkan. Jika mampu mengendalikan keuangan dengan
membebaskan uang-uang yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan maka akan
diperoleh surplus sehingga mampu
membeli berbagai aset investasi. Rencana jangka panjang sangat diperlukan dan
sekarang saatnya untuk memikirkan how to
turn your dreams into goals. Segmen kedua kemudian dibahas mengenai tools apa saja yang dapat mendukung
materi dari segmen pertama, seperti Tools
yang digunakan (TMV), Dana Darurat, Dana pendidikan, dan Dana Pensiun. Pada
sesi ini peserta diajarkan bagaimana menghitung present value dan future
value dengan menggunakan berbagai jenis perhitungan, seperti single sum dan annually. Kemudian materi dari Dr. Subiakto ini ditutup melalui segmen
ketiga dengan membahas Manajemen Resiko dan Instrumen Investasi dari Pasar
Modal.
Selain materi dari Dr. Subiakto, acara ini juga didukung oleh Cerdik Mapan yang dibentuk oleh mahasiswa-mahasiswa yang ingin membagikan pengalamannya mengenai literasi keuangan. Mereka menyarankan jika hendak berinvestasi sekiranya harus memilih yang sesuai ujuan, upayakan untuk disiplin, dan sesuai dengan batas toleransi terhadap resiko. "Workshop ini bertemakan Bridging the Gap #1 dimana bagi mahasiswa yang awalnya masih bingung untuk berbuat apa, takut akan resiko yang nanti dihadapi, belum berniat membuat suatu perencanaan, maupun yang masih kurang baik dalam mengatur keuangan diharapkan pada akhirnya dapat mengerti dan belajar mengenai dunia keuangan sejak saat ini," ujar Gregorius Henry (Teknik Tenaga Listrik 2014) selaku ketua panitia.
Sumber Foto: Dokumen Pribadi