Usung Strategi The Alchemy of Growth, Tim Asralillah ITB Juara 3 BBS NBCC 2024
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Tiga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam tim Asralillah meraih juara 3 pada Binus Business School National Business Case Competition (BBS NBCC) 2024. Mereka adalah Muhammad Farhan Rasyid (Matematika, 2021), Cetta Reswara Parahita (Teknik Informatika, 2021), dan Nafa Rida Aisy Putri (Fisika, 2021).
Kompetisi ini diikuti 235 tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pada tahap semifinal, mereka diminta menemukan solusi terbaik untuk permasalahan bisnis yang dihadapi oleh sebuah perusahaan, dalam hal ini, LABORE, sebagai case collaborator. Kemudian, dipilih lima tim terbaik untuk melaju ke tahap final yang kemudian bersaing dengan mempresentasikan pitch deck dari proposal yang telah dibuat sebelumnya.
Perlombaan ini merupakan yang ketiga kalinya bagi Tim Asralillah. yang memang dibentuk khusus untuk mengikuti kompetisi business case. Meskipun tidak ada anggota tim yang memiliki latar belakang bisnis, mereka tertarik pada kompetisi ini karena tantangannya dalam memecahkan masalah dengan pendekatan bisnis. Selain itu, perlombaan ini melatih kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dalam memberikan solusi strategis.
“Melalui lomba ini, kami banyak belajar hal baru, khususnya tentang bisnis serta presentasi pitch deck. Perjalanannya tidak mudah tetapi sangat seru,” kata Farhan.
Di babak final yang diadakan secara luring di kampus Universitas Bina Nusantara, Tim Asralillah tampil dengan gemilang. Mereka mempresentasikan solusi yang telah mereka usung untuk menjawab permasalahan yang diberikan di hadapan pimpinan perusahaan dalam bahasa Inggris.
Tim Asralillah mempersembahkan strategi yang mereka sebut “The ALCHEMY of Growth”. Strategi ini terdiri atas beberapa langkah, yakni "AL – Activate, enLarge," yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek di kalangan pelanggan LABORE; "CHE – Communicate, Humanity, Effective", yang merupakan kampanye pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk; dan "MY – Mastermind, Yield", yang mencakup pengembangan kecerdasan buatan dan produk baru untuk memperluas pasar LABORE.
Persiapan lomba dimulai dengan merancang timeline untuk mengatur jadwal pengerjaan kasus dan kesibukan masing-masing anggota agar tidak bentrok. Selanjutnya, mereka menetapkan target untuk setiap pertemuan agar setiap pembahasan dapat berjalan dengan jelas dan terarah.
“Kami mengerjakan case dengan diskusi bersama disertai dengan obrolan ringan agar tetap rileks selama mengerjakan case jadi santai tapi tetap selesai,” ujar Nafa.
Menurut Tim Asralillah, doa dan dukungan dari orang tua dan teman-teman adalah senjata terkuat mereka. Mereka juga belajar dari berbagai pengalaman sebelumnya sehingga dapat terus meningkatkan kemampuan.
Mereka berpesan agar tidak ragu mengikuti kompetisi meski tidak memiliki latar belakang bisnis. Hal itu karena lomba melatih kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dalam memecahkan masalah. “Jika belum berhasil meraih juara, jadikan pengalaman tersebut sebagai pembelajaran untuk berkembang menjadi lebih baik di masa depan,” tutur Cetta.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)