Wakil Wisudawan Sampaikan Pentingnya Peran Lulusan ITB sebagai Penggerak dan Pembawa Perubahan
Oleh Dina Avanza Mardiana - Mahasiswa Mikrobiologi, 2022
Editor M. Naufal Hafizh
Syed Saquib, wakil wisudawan memberikan kesan pesan saat Wisuda Pertama Sesi Dua Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2024/2025, di Sasana Budaya Ganeha (Sabuga) ITB, Sabtu (25/10/2024). (Humas ITB/M. Naufal Hafizh)
BANDUNG, itb.ac.id - Perayaan wisuda pertama Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2024/2025 digelar dalam dua sesi, pagi dan siang, yang berlangsung meriah. Pada setiap sesi, terdapat perwakilan yang terpilih untuk menyampaikan pidato kesan dan pesannya. Pada wisuda sesi dua, perwakilan yang terpilih adalah Syed Saquib, mahasiswa S3 Internasional Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri.
Syed Saquib sangat berterima kasih kepada ITB yang telah memberikannya kesempatan sebagai perwakilan wisudawan. Momen wisuda ini tidak hanya merepresentasikan akhir masa studi, namun juga sebagai permulaan baru dalam hidup untuk membuat dunia menjadi lebih berarti dan lebih baik. Seperti kata Nelson Mandela “Pendidikan adalah senjata terkuat untuk mengubah dunia”. Dia mengatakan, dengan pendidikan, kita memiliki bekal dalam menghadapi berbagai tantangan dunia dan mengubah dunia menuju arah yang lebih baik.
Selama masa studi, lulusan ITB telah menyiapkan amunisi berupa ilmu untuk menjawab berbagai permasalahan dunia dengan solusi inovatif berdasarkan pengetahuan dan teknologi yang ada. Pengetahuan saintifik yang semakin maju ini dapat menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
Syed Saquib mengatakan bahwa waktu berkuliah di ITB tidaklah mudah karena sangat menguji ketahanan, kesabaran, dedikasi, serta kemampuannya untuk beradaptasi. Di sini, dia dan wisudawan lain telah tumbuh, tidak hanya sebagai insan akademis, juga menjadi individu yang lebih matang dan baik untuk menghadapi berbagai tantangan dunia.
Lulusan ITB telah memiliki bekal untuk memimpin berbagai kesempatan dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, isu keberlanjutan, krisis air bersih, dan ketimpangan finansial yang tidak hanya memerlukan pengetahuan, namun juga perlunya tanggung jawab serta kepedulian terhadap masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Syed Saquib dan seluruh wisudawan tidak hanya merayakan pencapaian pribadi masing-masing, namun juga merayakan peran sebagai pemimpin. Seperti kata Mahatma Gandhi, “Jadilah penggerak yang bisa mengubah dunia menjadi seperti apa yang kita mau.”
Di mana pun nantinya lulusan ITB mengambil peran, baik sebagai akademisi, peneliti, pebisnis, pelayan masyarakat, maupun yang lainnya, mereka harus tetap membawa pemahaman bahwa kepemimpinan bukan hanya sekadar otoritas belaka, tapi terkait dengan memahami orang lain.
"Kita memikul tanggung jawab yang jauh lebih besar dari apa yang pernah kita pikirkan," ujarnya. Syed Saquib mengingatkan bahwa di tengah kebahagian merayakan kelulusan ini, lulusan harus selalu ingat bahwa ada saudara-saudara yang sedang berperang, misalnya Sudan, Palestina, Syria, ataupun Lebanon yang sedang berjuang untuk hak-hak dasar mereka.
“Hari ini menjadi pengingat untuk kita selalu bersyukur karena tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama. Hak mendapatkan pendidikan, kebebasan, dan berbagai kesempatan lainnya merupakan pilar bagi masyarakat yang adil,” tuturnya.
Mengutip Malala, “Satu anak, satu guru, satu buku, dan satu pensil dapat mengubah dunia”, setelah lulus dari ITB, Syed Saquib berharap setiap lulusan menanamkan dalam diri dan memiliki tekad untuk menjadi agen perubahan.
Privilege yang dimiliki dalam hal pendidikan mewajibkan lulusan untuk mengubah masa depan dari masyarakat di sekitar yang membutuhkan dengan menciptakan solusi dari berbagai permasalahan yang ada. Syed Saquib menyerukan, “Teruslah menjadi life long learner yang terus memperbaiki diri untuk dunia yang lebih baik lagi.”
Reporter: Dina Avanza Mardiana (Mikrobiologi, 2022)