Webinar ITB, Ahli Beri Arahan dan Konsepsi Transformasi Digital Indonesia

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id — Dalam rangka Peringatan 101 Tahun Perguruan Tinggi Teknik Indonesia (PTTI), Insitut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Seminar Virtual “ITB untuk Transformasi Digital Indonesia” melalui Zoom dan YouTube. ITB menghadirkan sejumlah pembicara untuk mengisi Webinar 01 “Arahan dan Konsepsi” sebagai bagian dari seminar virtual tadi pada Kamis (1/7/2021).

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D. berperan sebagi moderator. Dia menemani para pembicara seperti Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. (Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional), Dr. Ir. Ismail, M.T. (Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika [SDPPI]), Ir. Josaphat Rizal Primana, M.Sc. (Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas), dan Jacky Chen (CEO PT Huawei Indonesia).

Pada webinar itu, Dr. Handoko sempat memaparkan tentang sistem inovasi, kesiapan teknologi, dan sumber daya nasional dalam menghadapi era transformasi digital. Menurutnya, dalam konteks riset dan inovasi, kondisi Indonesia tertinggal 30 tahun dari Korea Selatan. Sebagian besar periset belum memenuhi kualifikasi minimal gelar S3 sesuai standar global.

BRIN sebagai fasilitator utama lantas mengadakan open platform untuk memperbaiki ekosistem riset dan inovasi. Mereka membuka semua fasilitas yang dimilki untuk dipakai siapa saja.

Sementara itu, Dr. Ismail—mewakili Menkominfo Johnny Gerard Plate—memaparkan tentang penyediaan dan pengelolaan infrastruktur TIK dan SDM. Dia menjelaskan lima arahan Presiden Joko Widodo dalam upaya transformasi digital, di antaranya: percepatan aksesibilitas, pembuatan roadmap terpadu, pengintegrasian data nasional, peningkatan sumber daya manusia, dan pembentukan regulasi yang terpadu.

“Aksesbilitas ini rumusnya hanya satu, no one left behind. Tidak boleh ada masyarakat di Indonesia yang tidak connect ke ruang digital. Kalau ada, dia tidak bisa survive,” ujar Dr. Ismail.

ITB sebagai perguruan tinggi teknik utama di Indonesia diharapkan memiliki kapasitas, tanggung jawab, dan kompetensi sehingga bisa bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses tranformasi digital. Saat ini, ITB sedang mengupayakan konsep smart campus dengan dukungan teknologi 5G dari PT Huawei Indonesia.

“Pendidikan itu seperti tanah. Tanpanya, pohon tidak bisa tumbuh. Sama halnya dengan manusia, hanya dengan pendidikan seseorang bisa tumbuh. ITB telah menempuh 100 tahun milestone. ITB sudah melahirkan orang-orang hebat pada sejarah Indonesia,” ujar Jacky Chen.

Hal di atas sejalan dengan harapan Ir. Josaphat. Dia—mewakili Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa—ingin Indonesia tidak hanya menjadi menjadi ladang atau pasar untuk ekspor dari teknologi yang dikuasai oleh negara asing. Oleh karena itu, riset dan inovasi sangat diperlukan.


Reporter: Amalia Wahyu Utami (TPB, FTI 2020)