Dampak Positif Pandemi COVID-19 Bagi Akselerasi Transformasi Digital
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) mengadakan Webinar Transformasi Digital dengan tema “Akselerasi Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia” pada Kamis, 3 September 2020. Webinar ini dimoderatori oleh Direktur Sistem Teknologi Informasi ITB, Dr. Arry Akhmad Arman M.T.
Masalah pengelolaan sumber daya yang efesien dan efektif telah menjadi perhatian semua pihak. Perubahan yang belum pernah dilalui oleh umat manusia yang hidup saat ini, mau tidak mau mendorong manusia untuk mengkaji ulang pola hidup bermasyarakat yang sebelumnya dijadikan acuan.
“Transformasi digital digadang-gadang merupakan salah satu cara untuk percepatan pemulihan ekonomi saat ini. Namun, banyak kegiatan transformasi digital gagal karena menganggap transformasi ini adalah kegiatan teknologi semata. Padahal efisiensi terjadi karena ada kolaborasi dan integrasi antara suatu titik kegiatan dengan bisnis lain dan membentuk suatu platform,” kata Dr. Tutun Juhana, S.T., M.T., selaku Dekan STEI mewakili Rektor ITB.
Pandemi COVID-19 telah memberikan tekanan pada perekonomian. Langkah pembatasan mobilisasi atau PSBB berdampak pada terhentinya aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah langkah untuk memulihkan kegiatan ekonomi kembali. Salah satu strategi pemulihan ekonomi nasional adalah dengan melakukan transformasi nasional. Secara natural, transfromasi digital menjadi the next logical step bagi Indonesia sebagai langkah awal untuk mewujudkan visi Indonesia maju pada 2045.
“Jadi, the next logical step ini karena kita memiliki potensi, yaitu sebagian besar penduduk Indonesia pengguna internet, ketersediaan infrastruktur TIK sampai ke daerah 3T. Walaupun ini memang pada kenyataannya masih harus terus digenjot. Populasi penduduk kita juga muda, yang berusia 20-39 tahun itu adalah sepertiga dari total penduduk Indonesia dan mereka adalah yang adaptif terhadap teknologi. Kita juga memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Dikatakan bahwa pertumbuhan kita itu dinilai sebagai yang tercepat dan terbesar di kawasan Asia Tenggara,” kata Mira Tayyiba, sebagai Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia, mewakili Dr.(H.C) Ir. Airlangga Hartanto MBA., MMT., sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
Melengkapi pemaparan sebelumnya, Prof. Henry Subiakto, selaku Staf Ahli Bidang Hukum Kemenkominfo, mewakili Johnny Gerard Plate S.E., selaku Menteri Komunikasi dan Informatika, menjelaskan, pandemi COVID-19 membawa dampak positif bagi masyarakat karena dapat menyebabkan masyarakat menjadi semakin terbiasa dengan berbagai aplikasi daring. Hal ini dapat terlihat dari adanya peningkatan penggunaan aplikasi daring sebesar 443% selama PSBB.
Ia melanjutkan, pandemi juga mengakibatkan transformasi digital menjadi lebih cepat karena adanya keterpaksaan. “Oleh karenanya, Bapak Presiden sampai mengatakan bahwa pandemi jangan disiakan sebagai pelajaran yang hanya memberikan krisis pada kita, tetapi krisis ini harus membuahkan semacam lompatan kemajuan ke depan. Jadi, jangan hanya membawa kemunduran secara ekonomi ataupun secara kesehatan, tapi harus jadi momentum yang bisa kita bajak untuk lompatan ke depan,” ujar Prof. Henry.
Teknologi digital memberikan kemudahan untuk berbagi, mengolah, maupun menyimpan informasi. Dalam penerapannya, transformasi digital banyak yang gagal karena hanya melihat konektivitas dan aplikasi, tetapi tidak menyinggung proses bisnis.
Prof. Suhono Harso Supangkat, sebagai Guru Besar ITB dan Ketua Umum APIC, mengatakan, “Transformasi digital bukan hanya penerapan teknologi. Transformasi digital harus terukur benefitnya. Ini penting. Transformasi digital tidak boleh gagal karena akan mengubah perusahaan secara fundamental dari berbagai aspek. Transformasi digital perlu dukungan leadership dan perubahan kultur menyeluruh,” ungkapnya.
Pandemi COVID-19 menjadi momentum transformasi digital di Kota Semarang. Oleh sebab itu, Kota Semarang banyak melakukan terobosan yang bersifat digitalisasi selama pandemi ini, salah satunya adalah pemberdayaan start-up. Semarang memiliki platfrom bernama Tumbasin yang memungkinkan ibu-ibu rumah tangga untuk belanja secara daring karena pasar dapat berpotensi menjadi klaster penyebaran virus Corona. Selain Tumbasin, banyak masyarakat Semarang juga menggunakan BIZLAB.co.id untuk belajar secara daring.
Selain Kota Semarang, Kota Banjarmasin sebagai pintu gerbang Pulau Kalimantan juga memiliki konsep smart city seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Sina S.Pi., M.Si., Wali Kota Banjarmasin. Visi Smart City Banjarmasin adalah mewujudkan Banjarmasin Kota Sungai sebagai (D)River Smart City yang mengedepankan pelestarian kearifan lokal.
Smart City Banjarmasin memiliki enam sektor, yaitu smart governance, smart branding, smart living, smart society, smart economy, dan smart environment. Kota Banjarmasin memiliki 289 bank sampah yang tersebar di 52 kelurahan dengan sebuah bank sampah induk yang telah terdigitalisasi. Kota Banjarmasin juga sudah bekerja sama dengan berbagai bank untuk pengembangan cashless society.
Selain sektor perkotaan, industri keuangan juga mengalami transformasi dengan dipercepat oleh bantuan teknologi untuk memasuki era financial 4.0 atau open banking. Pandemi COVID-19 menyebabkan percepatan adopsi digital, seperti penggunaan digital banking. Adopsi online dan mobile banking mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi dalam beberapa bulan terakhir ini. Sementara, kehadiran di cabang-cabang bank dan penggunaan ATM semakin menurun.
“Sebagai kesimpulan, transformasi digital telah memberikan radical improvement, memberikan value yang semakin baik bagi customer untuk bisa mendapatkan layanan yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah. Dari yang tadinya dua minggu, dengan adanya digital menjadi dua hari. Kemudian dengan fully digital, kami sekarang melakukan radical innovation bisa dilakukan dengan dua menit,” tutup Dr. Indra Utoyo, selaku Direktur Teknologi Informasi BRI.
*Webinar Transformasi Digital “Akselerasi Transformasi Digital Untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia” tersebut dapat disaksikan ulang melalui youtube pada tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=6VwF1FMM9rs
Reporter: Michael Widjaja (Teknik Pertambangan, 2016)