Workshop Internasional SCCIC ITB: Dosen SAPPK Soroti Perubahan Adaptasi Iklim dan Ketahanan Komunitas

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Smart City and Community Innovation Center, Institut Teknologi Bandung (SCCIC ITB) mengadakan “The International Workshop for Smart Cities and Circular Green Economy 2023” dengan tema "Meningkatkan Quality of Life Kota Melalui Transformasi Digital Ekonomi Hijau Sirkular" di Auditorium IPTEK CC Timur, ITB Kampus Ganesha, Selasa (12/12/2023).

Salah satu sesi dalam workshop tersebut membahas “Sustainability Framework, Green Economy, dan Community Resilience” terkait perubahan iklim. Dosen dari Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB, Prof. Ir. Djoko Santoso Abi Suroso, Ph.D., yang juga Kepala Pusat Perubahan Iklim ITB, menjadi salah satu pembicara dengan materi bertajuk “Climate Change and Community Resilience”.

   

Beliau membahas kerangka adaptasi iklim berbasis ketahanan iklim yang berfokus pada Kota Semarang, Jawa Tengah. Isu-isu yang diangkat mencakup ketahanan pesisir Kota Semarang, bahaya banjir rob di kota tersebut, serta indeks ketahanan pesisir. Salah satu hal penting lainnya yang dibahas adalah tingkat ketahanan Desa Mangunharjo, Jawa Timur, yang dijelaskan dalam konteks respons darurat terhadap banjir rob.

Beliau pun membahas berbagai aspek, seperti pengetahuan risiko dan upaya ekologis melibatkan mangrove sebagai benteng alam di area pesisir. Selain itu, digarisbawahi pentingnya optimalisasi manajemen mangrove untuk mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Adapun manajemen sumber daya alam berbasis masyarakat di wilayah Barat Kota Semarang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan masyarakat berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup melalui pendekatan manajemen ekosistem yang berkelanjutan.

Prof. Djoko pun menekankan dampak perubahan iklim pada ekosistem pesisir dan laut di area perlindungan laut. Diskusi melibatkan isu seperti gelombang panas laut pada ekosistem terumbu karang dan lamun serta dampak kenaikan permukaan laut pada ketahanan ekosistem mangrove.

Selain itu, komunitas sebagai elemen kunci dalam ketahanan juga dibahas dalam aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. “Bagaimana masyarakat menghargai lingkungannya, berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam, dan menciptakan kehidupan ekonomi yang berkelanjutan menjadi poin kunci untuk dicapai,” ujarnya.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)

Editor: M. Naufal Hafizh