World Metrology Day 2024: Mengenalkan Pentingnya Pengembangan Sistem Kalibrasi Ultrasonografi (USG)

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

Suasana Workshop Pengembangan Sistem Kalibrasi Ultrasonografi dalam rangkaian acara World Metrology Day 2024. Dok Humas ITB/Angra Eni Saepa

BANDUNG, itb.ac.id - Program studi Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar acara World Metrology Day 2024 yang bertemakan “Peran Metrologi dalam Inovasi Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” pada tanggal (06/6/2024) di Gedung Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, Bandung.

Agenda World Metrologi Day 2024 ini diisi dengan serangkaian acara seperti seminar dan workshop dari berbagai narasumber. Salah satu pemateri yang mengisi sesi workshop adalah Prof. Dr. Ir. Suprijanto, S.T., M.T., yang merupakan Guru Besar Instrumentasi dan Kontrol Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB.

Dalam sesi workshop tersebut, beliau membawakan materi yang berkaitan dengan metrologi, berjudul “Pengembangan Sistem Kalibrasi Ultrasonografi (USG)”.

Sebelum mengupas materi lebih mendalam, beliau membukanya dengan mengenalkan konsep gelombang terlebih dahulu, salah satunya adalah gelombang akustik.

“Gelombang akustik merupakan gelombang mekanik dimana dalam propagasinya memerlukan medium,” jelasnya.

Selanjutnya beliau juga memaparkan terkait fenomena dasar gelombang, pembangkitan gelombang, transduser ultrasonik, dan beberapa teknologi ultrasonik yang saat ini digunakan di dunia medis.

Dalam ilmu ultrasonografi terdapat istilah Citra B-scan (Brightness-mode) yang merupakan dasar dari ultrasonografi (USG) medis. Prinsipnya menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) untuk menghasilkan gambar dua dimensi dari struktur internal tubuh.

Untuk melakukan USG diperlukan tranduser yang bertindak sebagai penghubung antara mesin USG dan tubuh pasien. Jenisnya ada dua yaitu berbentuk Linear Array dan Curved Array.

Dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Instrumentasi, Kontrol dan Otomasi FTI ITB ini juga menjelaskan jika terdapat faktor-faktor yang menentukan kualitas citra.

“Higher reflection akan menimbulkan higher echogenicity. Selanjutnya jika resolusi semakin tinggi maka penetrasi akan lebih dangkal,” ujarnya.

Kemudian, beliau juga menjelaskan jika USG medis didominasi oleh 6 “pemain utama”, yaitu GE HealthCare (31%), Philips Healthcare (19%), FUJIFILM Corporation (13%), Canon Medical System USA, Inc. (11%), Mindray (8%) dan Siemens Healthiness (6%).

Untuk mengoptimalkan kualitas kontras dari citra, dapat dilakukan dengan cara memanipulasi beragam knobs, buttos dan kontral pada perangkat USG yang disebut juga Knolobogy.

Selama pemaparan, beliau juga menampilkan beberapa eksperimen atau instrumentasi ultrasonik yang dilakukan di Laboratorium Instrumentasi Medik, Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB, seperti eksperimen A mode USG dan eksperimen Basic A-Mode Pulser.

Reporter : Angra Eni Saepa, Perencanaan Wilayah dan Kota 2021


scan for download