Yang saya hormati,
Pimpinan dan anggota Majelis Wali Amanat,
Pimpinan dan anggota Senat Akademik,
Pimpinan dan anggota Forum Guru Besar,
Segenap dosen dan tenaga kependidikan,
Seluruh mahasiswa baru,
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Pertama-tama, dengan rasa syukur dan bangga, saya sampaikan selamat kepada seluruh mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2022/2023. Saya percaya bahwa Saudara adalah putera dan puteri terbaik bangsa, yang pada bahu Saudara bersandar masa depan bangsa Indonesia. Dengan menyandang status mahasiswa, Saudara kini memulai sebuah perjalanan yang baru, sebuah perjalan akademik, yang akan Saudara tempuh melalui serangkaian pembelajaran di kampus ITB.
Tujuan dari suatu perjalanan akademik tentunya bukan sebatas didapatkannya gelar akademik. Yang lebih utama adalah dicapainya kompetensi akademik, yang mencakup pengetahuan kognitif, keterampilan, karakter, kepribadian, serta sikap afektif. Dengan mengikuti proses pembelajaran di ITB, diharapkan Saudara akan meraih kemajuan-kemajuan dalam aspek kognitif dan afektif tersebut sebagai learning outcomes.
Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Riset dan Teknologi, telah mencanangkan kebijakan yang kita kenal sebagai ‘Merdeka Belajar–Kampus Merdeka’, atau MBKM. Kebijakan ini menekankan pentingnya ‘perluasan kebebasan’ bagi mahasiswa, selama menempuh proses pembelajaran di kampus. Perluasan kebebasan ini mencakup: i) keleluasaan untuk mengambil mata kuliah di luar bidang studi utama; dan ii) keleluasaan untuk menjalin interaksi dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar kampus, dengan tujuan memperluas ruang pembelajaran. Dengan adanya perluasan kebebasan tersebut, diharapkan kompetensi akademik yang Saudara capai di kampus akan semakin relevan dengan permasalahan dan tantangan di ‘dunia nyata’. Dan dengan demikian, ketika telah menyelesaikan studi kelak, Saudara akan memiliki kemampuan yang tinggi untuk beradaptasi di berbagai bidang pekerjaan yang menjadi pilihan Saudara.
Segenap mahasiswa baru yang saya banggakan,
Para hadirin yang saya hormati,
Izinkan saya pada kesempatan ini untuk menyampaikan sejumlah agenda penting yang kini tengah dijalankan oleh ITB. Dalam suplemen dari Rencana Induk Pengembangan (RENIP) ITB 2025, digariskan bahwa tujuan dari pengembangan ITB adalah, antara lain: i) Terwujudnya ITB sebagai a Globally Respected and Locally Relevant University; dan ii) Terwujudnya tata kelola pendidikan tinggi PTN-BH yang baik (good university governance) yang diikuti dengan pengembangan sistem multikampus secara terintegrasi.
Pernyataan tujuan di atas dapat dimaknai bahwa dari waktu ke waktu, diharapkan ITB berperan semakin aktif dan berpengaruh di kancah internasional melalui berbagai karya keilmuan dan inovasinya, serta memiliki relevansi yang semakin kuat dengan pembangunan bangsa Indonesia, baik pada skala nasional maupun lokal. Selain ini, sebagai lembaga pendidikan tinggi, ITB perlu senantiasa menjalankan tata kelola PTN-BH yang menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas, prinsip kesetaraan dan keterjangkauan (equity & affordability), yang didukung dengan sistem perencanaan yang terpadu serta sistem multikampus yang strategis.
ITB berkomitmen untuk terus memperluas akses publik terhadap layanan pendidikan tinggi. Kampus ITB utama di Jl. Ganesa, Bandung, telah diperluas ke Kampus Jatinangor dan Kampus Cirebon. ITB Kampus Jatinangor mewadahi program-program studi dengan warna yang khas. Sedangkan ITB Kampus Cirebon hadir untuk meningkatkan Angka Partisipasi Pendidikan Tinggi di Provinsi Jawa Barat, serta untuk memperkuat penelitian/pengabdian masyarakat di bidang kemaritiman, ekonomi kreatif, dan kriya.
Selain memperhatikan aspek-aspek tata kelola, kapasitas kelembagaan serta akses layanan pendidikan, ITB juga menaruh perhatian pada aspek kebudayaan, khususnya budaya ilmiah. Kantor Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi (WRRI) ITB tengah meyelesaikan dokumen tentang Penguatan Budaya Ilmiah Unggul (BIU) ITB. Dalam dokumen tersebut ditekankan pentingnya penelitian (research) dalam sebuah budaya ilmiah yang unggul. Pertimbangannya adalah, antara lain: i) Penelitian merupakan karakteristik yang esensial dari perguruan tinggi sebagai institusi pengetahuan (knowledge institution), yang pada gilirannya menentukan kapasitas, kapabilitas dan fungsi perguruan tinggi; ii) Penelitian merupakan “darah hidup intelektual” (intellectual life blood) dari segenap staf akademik di perguruan tinggi yang menentukan kemajuan dan pemutakhiran pengetahuan; iii) Penelitian merupakan panduan bagi pembelajaran dan pengajaran di perguruan tinggi; iv) Penelitian merupakan fondasi bagi invensi dan inovasi, yang emendukung kontribusi perguruan tinggi dalam penciptaan nilai tambah di masyarakat.
Dalam sebuah komunitas yang memiliki budaya ilmiah, kegiatan penelitian bukan hanya penting bagi individu-individu, melainkan juga bagi keseluruhan komunitas tersebut. Seluruh anggota komunitas tersebut terlibat dalam berbagai bentuk interaksi, dalam kerangka upaya untuk mendorong, menjalankan dan menyukseskan kegiatan-kegiatan penelitian. Keakraban terhadap pengetahuan, serta dedikasi yang tinggi dalam pengembangan pengetahuan, merupakan identitas dari komunitas tersebut sebagai knowledge community/institution. Seiring dengan hal ini, kejujuran, keterbukaan, kesetaraan, kemajuan serta keunggulan merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam komunitas yang memegang budaya ilmiah. Dengan identitas dan atribut demikian ini, suatu komunitas/institusi yang memiliki budaya ilmiah dapat memberikan sumbangsihnya ke dalam lingkungan sosial yang lebih luas. Bagi sebuah perguruan tinggi, budaya ilmiah di lingkungan kampus penting untuk terus-menerus diperkuat dan dipelihara, sehingga dapat memainkan peranan sebagai agent of change di masyarakat.
Segenap mahasiswa baru yang saya banggakan,
Para hadirin yang saya hormati,
Belum lama berselang, dalam penyelenggaraan acara Temu Awal Semester, ITB mengangkat tema Gebyar Budaya Ilmiah Unggul 2022. Pada kesempatan itu, ITB menganugerahkan penghargaan kepada 10 (sepuluh) dosen muda (usia di bawah 40 tahun) yang telah menorehkan prestasi yang membanggakan dengan publikasi-publikasinya di jurnal kuartil 1 (Q1), sepanjang periode 2019 hingga 2022. Capaian para dosen muda tersebut merupakan hal yang penting bagi penguatan budaya ilmiah unggul ITB. Selain ini, dalam pemeringkatan universitas kelas dunia berdasarkan kriteria QS (Quacquarelli Symonds), ITB telah berhasil melompat dari peringkat terdahulu 303, ke peringkat 235. Hal ini tentunya merupakan capaian yang membanggakan bagi kita semua, yang hanya dapat terwujud melalui kolaborasi antara berbagai pihak. Ke depan, capaian-capaian ini perlu kita pertahankan, dan secara bersama-sama kita tingkatkan lagi.
Prestasi ITB adalah prestasi mahasiswa. Dan prestasi mahasiswa adalah prestasi ITB. Mahasiswa adalah unsur yang sentral dalam sivitas akademika ITB. Mahasiswa juga merupakan potensi insani yang penting bagi bangsa Indonesia. Antusiasme, motivasi, keuletan, inisiatif dan kreativitas mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran di ITB merupakan sebuah faktor penting yang memungkinkan tercapainya berbagai prestasi tersebut di atas. Prestasi mahasiswa penting bukan hanya bagi ITB, melainkan juga sangat berarti bagi pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Kepada Saudara, segenap mahasiswa baru ITB, saya menaruh harapan yang besar. Saudara kini sudah menjadi bagian dari ‘keluarga besar’ sivitas akademika ITB. Keberhasilan Saudara dalam meraih berbagai capaian pembelajaran, akan menentukan tingkat kompetensi Saudara di akhir masa studi nantinya. Oleh karena ini, saya berharap Saudara dapat terus menjaga dan meningkatkan motivasi, semangat serta antusiasme dalam mengikuti berbagai kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh ITB.
Kita semua berharap bahwa penyebaran Covid-19 akan semakin terkendali, sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara luring sepenuhnya. Pemerintah telah dan tengah terus-menerus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi. Saya percaya bahwa partisipasi kita semua dalam mendukung program vaksinasi tersebut adalah hal yang sangat penting bagi kebaikan kita bersama. Menjalankan protokol kesehatan merupakan langkah yang kunci untuk mempercepat berakhirnya pandemi ini. Untuk itu, kita perlu bersama-sama untuk terus menjaga solidaritas, agar situasi semakin kondusif bagi penyelenggaraan pembelajaran secara luring. Memasuki new normal, kita perlu memiliki perilaku yang baru. Kita perlu belajar untuk bisa ‘hidup berdampingan’ dengan Covid-19. Kita perlu mengenal pola penyebaran penyakit menular, dan faktor-faktor yang membuat kita lengah. Membentuk perilaku yang baru membutuhkan pengetahuan, pengalaman, dan pembiasaan. Semakin kita berhasil membentuk perilaku baru yang safe, maka akan semakin leluasa kita menjalankan kembali berbagai kegiatan pembelajaran di kampus.
Sebagai penutup, sekali lagi saya ucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2022/2023, dan selamat datang di kampus kebanggaan kita bersama ini. Mari kita terus tingkatkan dan pelihara semangat untuk senantiasa belajar, berkarya, dan berinovasi untuk nusa dan bangsa. Dengan kebersamaan, bahu membahu, dan saling mengingatkan, mari kita menyiapkan diri memasuki masa new normal dengan membentuk kebiasaan baru: safe behavior.
Dalam keharmonian, kita bersama-sama menghadapi masa sulit.
Dalam keharmonian, kita maju bersama.
In harmonia progressio.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih melimpahkan rahmat dan karunia kepada kita dan seluruh bangsa Indonesia, sehingga kita semua dapat segera keluar dari situasi krisis ini, dan meraih kehidupan bersama yang lebih baik. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bandung, September 2022
Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.
Rektor Institut Teknologi Bandung