Cerita Adyatma Prayoga, Wisudawan Termuda Program Magister ITB 2024
Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022
Editor M. Naufal Hafizh
Wisudawan termuda Program Magister ITB 2024, Adyatma Prayoga. (Dok. Adyatma P)
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Wisuda Pertama Tahun Akademik 2024/2025, di Sabuga, Sabtu (26/10/2024). Salah satu rangkaian acaranya adalah penganugerahan gelar wisudawan termuda untuk program sarjana, magister, juga doktor. Dalam penganugerahan tersebut, Adyatma Prayoga menjadi wisudawan magister termuda.
Adyatma menamatkan pendidikan magister di Program Studi Teknik Fisika pada usia 21 tahun 3 bulan. Di balik pencapaiannya tersebut, Adyatma menjalani akselerasi saat SMP dan SMA yang ditempuh masing-masing selama 2 tahun. Saat menempuh program sarjana, Adyatma memutuskan mengikuti program fast track di semester 7.
“Saya menjalani studi S2 sebagai salah satu langkah untuk dapat meraih impian saya, yaitu menjadi peneliti. Impian tersebut menjadi motivasi saya dalam menjalani perkuliahan S2 di ITB,” ujarnya.
Studinya menghasilkan tesis berjudul "Peningkatan Kinerja Material Aktif Berbasis Oksida Logam Biner dengan Penambahan Perak untuk Deteksi Gas Etilena". Gas etilena merupakan gas di buah-buahan yang menyebabkan buah menjadi cepat matang. Tesisnya berfokus pada peningkatan performa dari material sensor dalam mendeteksi gas etilena tersebut agar buah tidak menjadi terlalu matang ketika sampai di tangan konsumen.
Selain melakukan riset, Adyatma berkesempatan menjadi visiting researcher di National Institute for Materials Science (NIMS), Jepang selama 3 pekan. Pengalaman berkesan lain baginya yaitu menjadi peserta konferensi internasional di Bali dan mempresentasikan hasil risetnya. Selain menjadi peserta, dia pernah berperan sebagai panitia konferensi internasional yang diadakan oleh Laboratorium Advanced Functional Materials (AFM), yaitu laboratorium tempat Adyatma melakukan riset. Hal tersebut sekaligus membuka kesempatan dirinya bertemu orang-orang hebat. Dalam beberapa kesempatan, hadir mahasiswa dari luar negeri seperti dari Jepang, Malaysia, dan Palestina yang turut melakukan riset di laboratorium tersebut.
“Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada orang tua dan pasangan saya yang sudah mendorong, menyemangati, dan membantu saya sampai di posisi ini. Saya juga berterima kasih kepada guru SMP saya yang berperan besar membuat saya menyukai fisika dan matematika. Terakhir, terima kasih kepada dosen pembimbing, dosen wali S1, serta teman-teman di Laboratorium Advanced Functional Materials untuk diskusi, masukan, saran, serta lingkungan kerja yang nyaman,” ujarnya.
Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)