Narasumber kegiatan ini, Karina Yuventia, S.T., Brand Manager di PT Reckitt Benckiser Indonesia, menyampaikan pengalamannya mengenai dinamika dan tantangan dalam membangun dan mengelola merek di industri FMCG yang sangat kompetitif.

Alumnus Program Studi Teknik Pangan ITB angkatan 2015 ini menjelaskan konsep dasar Brand Management yang terbagi menjadi Brand Building dan Brand Development. Tujuan utama Brand Building adalah menciptakan dan memperkuat koneksi emosional serta fungsional dengan audiens, sementara Brand Development berfokus pada evolusi struktur merek, ekuitas, reputasi, dan identitas. Salah satu fakta menarik yang diungkap adalah tingginya angka kegagalan peluncuran produk baru FMCG, yang mencapai 80% hingga 90%, menurut studi pra-2004 dari Harvard Business Review.

Beliau menguraikan berbagai faktor penyebab kegagalan tersebut, antara lain kurangnya insight konsumen yang mendalam, ketidaksesuaian produk dengan target pasar (poor product-market fit), kesalahan dalam strategi harga atau kemasan, distribusi yang lemah, dukungan pemasaran yang tidak memadai, serta inovasi yang hanya berorientasi pada kebaruan tanpa memberikan nilai tambah yang signifikan.

Sebaliknya, kunci keberhasilan produk (yang berada di kisaran 10-20%) terletak pada inovasi yang berpusat pada konsumen, brand positioning yang jelas dan memiliki resonansi emosional, serta strategi distribusi dan ketersediaan produk yang efektif di berbagai kanal, baik luring (minimarket, warung, toko kelontong, dan lain-lain) maupun daring (e-commerce).

Kuliah tamu ini merupakan bagian integral dari mata kuliah PG4024 Pengembangan dan Evaluasi Bisnis Pangan, yang diampu oleh Prof. Ir. Ronny Purwadi, M.T., Ph.D., dan Burhannudin, S.T., M.Sc., PDEng., Ph.D. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat memeroleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai aplikasi nyata dari konsep-konsep akademis dalam dunia industri.

Reporter: Ahza Asadel Hananda Putra (Teknik Pangan, 2021)