Tim mencatatkan kemenangan dalam pertandingan yang berlangsung intens dengan mengungguli IPB dengan skor akhir 61–52.

Kemenangan ini menjadi momentum kuat bagi kebangkitan olahraga basket di ITB, setelah 8 tahun vakum tidak aktif pada level kompetisi nasional. Meski catatan field goals dan three-point shots kedua tim relatif ketat, ITB tampil lebih solid dalam aspek permainan.

Kontrol permainan melalui rebound dan disiplin menjaga turnover menjadi faktor utama yang membawa ITB pada kemenangan. Performa ini juga menegaskan kesiapan ITB untuk kembali bersaing di level yang lebih tinggi pada musim mendatang.

Menurut Marcel Yaparto, Kapten dari UBG ITB, hasil ini melebihi dari ekspektasi yang ditargetkan. "Target kita final, mungkin diberikan oleh Tuhan juga bersyukur bisa final dan juara. Persiapan kita sudah lama, jatuh bangun. Ini pengalaman yang luar biasa," katanya seusai pertandingan.

Pertandingan berjalan ketat sejak awal, namun ITB mampu menjaga konsistensi dan tempo permainan hingga akhir laga. Keberhasilan ini sekaligus memperkuat kepercayaan diri tim untuk menghadapi rangkaian kompetisi selanjutnya di Liga Mahasiswa.

Marcel mengatakan, persiapan sudah dilakukan sejak April dan intensitasnya ditingkatkan sejak Agustus.

Dalam kompetisi yang digelar pada 15-22 November ini, tim basket ITB berhasil mengalahkan para pesaingnya. Semua pertandingan dijalani dengan kesungguhan, penuh energi, dan keberanian. Tim basket ITB mengalahkan Unikom, UIN SGD, UMSU, dan UPI, sebelum akhirnya menang melawan IPB.

ITB menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemain, pelatih, tim pendukung, serta mahasiswa dan alumni yang memberikan dukungan selama pertandingan.