12 Fakultas/Sekolah di ITB Berkomitmen Perkuat Kolaborasi Dukung Keberlanjutan Global

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Sebanyak 12 fakultas/sekolah yang ada di Institut Teknologi Bandung berkomitmen memperkuat kolaborasi untuk mendukung tujuan keberlanjutan global. Kolaborasi yang sudah terjalin dalam bentuk penelitian dan program kuliah bersama akan diperluas di bidang lain supaya makin berdampak ke masyarakat luas.

12 fakultas/sekolah di ITB ini menegaskan komitmen mereka dalam collaborative talkshow bertajuk “Education Ecosystem for Sustainable World” yang berlangsung di Auditorium Gedung Freeport, Sekolah Bisnis Manajemen ITB, Bandung, Jumat (6/1/2022). Talkshow tersebut merupakan rangkaian acara perayaan ulang tahun SBM ITB yang ke-19.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB yang sekaligus Plt. Dekan SBM ITB, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng., mengatakan, semua fakultas di ITB sudah mengantisipasi perkembangan keberlanjutan global dalam pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. SBM salah satunya, telah bekerja sama dengan banyak mitra dari dalam dan luar negeri menggali prinsip-prinsip dan penerapan bisnis berbasis environmental, sustainable, and governance (ESG).

“Kerja sama penting di awal implementasi dari ESG dan SDGs (sustainable development goals). Ini pintu masuk bagi kita berkolaborasi bersama di berbagai bidang,” kata Prof. Jaka saat memberikan sambutan talkshow.

Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Endah Sulistyawati, Ph.D., mengatakan iklim kolaborasi antar fakultas/sekolah di ITB sudah terjalin lama. Bahkan dalam dua hari terakhir, beberapa dekan sedang sibuk membahas proposal riset yang melibatkan mahasiswa dari berbagai fakultas. “Tapi memang belum ideal dan masih perlu dikembangkan,” ujarnya.

Dekan SBM ITB periode 2011-2020 Sudarso Kaderi Wiryono mengamini kolaborasi di bidang riset antar fakultas di ITB sudah banyak dilakukan. Yang mungkin perlu diperkuat adalah, kata Sudarso, kolaborasi pengabdian kepada masyarakat dan harus berdampak. Sudarso mengusulkan beberapa fakultas membuat startup bersama. “SBM nanti bisa mendukung bagian bisnisnya. Kami bisa bantu aspek legal dan komersial atau mencarikan partner agar menjadi satu industri yang lebih besar dan jadi milik ITB,” ujar Sudarso.

Dekan Sekolah Farmasi Prof. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D., mencontohkan, Sekolah Farmasi dan SBM baru saja merampungkan studi kelayakan bersama tentang pre-clinical laboratorium untuk BUMN farmasi, Biofarma. Sekolah Farmasi juga telah menelurkan produk berupa konsep ketahanan bahan baku lokal untuk industri farmasi nasional dengan Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari ITB.

“Sekarang kami sedang minta bantuan SBM untuk melakukan riset pasar. Apakah ini bisa diterima apa tidak,” kata Prof. Ketut. “Kami berharap kita punya ketahanan dan kemandirian di bidang kesehatan dalam bentuk substitusi impor bahan baku. Saat ini hampir 100% bahan baku farmasi kita impor.”

Talkshow tersebut menghadirkan 12 dekan fakultas/sekolah yang ada di ITB. Selain tiga dekan di atas, hadir pula Wakil Dekan Bidang Akademik Ilmu Teknologi Kebumian Agus M. Ramdhan, yang mewakili Dekan FITB; Dekan Fakultas Matematika dan IPA Prof. Wahyu Srigutomo; Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Dr. Rikrik Kusmara; Dekan Fakultas Teknik Industri Prof. Brian Yuliarto; Dekan Teknik Mesin Dirgantara Tatacipta Dirgantara; Dekan Teknik Sipil Lingkungan Edwan Kardena, Ph.D., Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Tutun Juhana; Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Sri Maryati; dan Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Ridho Kresna Wattimena.

Pada acara tersebut, 12 fakultas/sekolah berjanji akan memperdalam kolaborasi mereka. Mereka sepakat untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat dalam lingkup keberlanjutan global untuk kemajuan bersama. (Rilis SBM)